Peran Lilik Riadi Mengawal Pilkada Medan : Kepemimpinan Tenang di Tengah Dinamika Pers
4 min readCatatan Zulfikar Tanjung
Dalam era keterbukaan informasi dan meningkatnya peran media dalam proses politik, kepemimpinan yang efektif di lingkungan pihak-pihak yang mengoordinasikan diseminasi informasi pemilihan umum menjadi semakin penting dan strategis.
Lilik Riadi Dalimunthe, yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Wartawan di KPU Medan, adalah contoh nyata dari sosok pemimpin yang mampu menavigasi dinamika ini dengan baik.
Melalui pendekatan yang tenang dan dialogis, Lilik tidak hanya membangun hubungan yang harmonis antara KPU dan wartawan, tetapi juga memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik.
Dengan jumlah wartawan yang terdaftar mencapai sekitar 180 orang di KPU Medan, tantangan yang dihadapi Lilik tidaklah ringan. Di tengah banyaknya suara dan pandangan, koordinasi menjadi kunci utama.
Wartawan, sebagai individu berintelektual tinggi dengan sikap skeptis, sering kali memiliki pendapat yang kuat mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pemilihan umum termasuk Pilkada Serentak Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan 27 Nopember 2024.
Dalam situasi ini, Lilik Riadi yang sudah malang melintang di dunia juralistik dan saat ini Pimpinan Redaksi Poskota Sumut memahami bahwa tugasnya adalah menjembatani perbedaan pendapat dan menciptakan ruang untuk diskusi yang konstruktif.
Pendekatan yang digunakan oleh Lilik adalah dengan tetap tenang dalam menghadapi setiap dinamika yang muncul. Ia mendorong wartawan untuk berdiskusi secara terbuka dengan KPU, menjelaskan bahwa diskusi yang baik dapat mengurangi potensi konflik dan memastikan informasi yang disampaikan akurat dan tepat.
Hal ini sejalan dengan prinsip keterbukaan informasi yang diharapkan dalam era modern saat ini. Sikap tenang dan dewasa yang ditunjukkan oleh Lilik Riadi Dalimunthe dalam menghadapi wartawan merupakan cerminan dari pengalaman dan kematangan seorang organisatoris berpengalama. Ini menunjukkan Lilik memahami betul dinamika komunikasi, terutama menghadapi perspektif yang beragam seperti wartawan.
[Pendekatan Dialogis]
Salah satu keunggulan Lilik adalah kemampuannya untuk mengedepankan dialog. Ia berusaha menciptakan atmosfer di mana wartawan merasa nyaman untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pandangan mereka.
Dengan demikian, informasi yang disampaikan oleh KPU tidak hanya bersifat satu arah, tetapi menjadi proses dua arah yang melibatkan partisipasi aktif dari media. Ini bukan tugas atau Amanah yang ringan. Ini cukup berat dan memerlukan kearifan.
Menjadi Koordinator Wartawan di lembaga strategis seperti KPU Medan adalah amanah yang sangat berat, terutama dalam era keterbukaan informasi dan transparansi publik. KPU sebagai penyelenggara pemilu harus memastikan bahwa informasi mengenai setiap tahap pemilu tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Sebagai koordinator media, Lilik Riadi Dalimunthe memikul tanggung jawab besar dalam mengelola komunikasi dengan sekitar 180 wartawan yang terdaftar secara resmi tersebut.
Lilik juga harus terlibat dalam kegiatan pertemuan dengan wartawan untuk membahas isu-isu terkini dan memberikan update tentang perkembangan di KPU. Melalui cara ini, ia akan memperkuat hubungan kepercayaan antara wartawan dan KPU, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap peliputan yang lebih mendalam dan berkualitas.
Tantangan lain yang dihadapi KPU Medan adalah pengelolaan anggaran negara yang harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam konteks ini, Lilik Riadi berperan sebagai mediator yang harus mampu menjelaskan kepada wartawan tentang prosedur dan ketentuan yang harus dipatuhi.
Artinya, secara tidak langsung dia dituntut juga mampu memberikan pemahaman yang pas kepada wartawan tentang pentingnya kelengkapan berkas dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akses terhadap kegiatan yang menggunakan anggaran negara.
Dengan penjelasan yang jelas dan transparan, Lilik berupaya mengurangi potensi permasalahan yang mungkin timbul akibat ketidakpahaman sebagian wartawan yang mungkin masih ada terhadap regulasi yang ada. Hal ini juga penting untuk menjaga integritas KPU dan memastikan bahwa semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum.
[Meningkatkan Partisipasi]
Salah satu dampak positif dari kepemimpinan Lilik adalah peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Dengan komunikasi yang efektif dan informasi yang disampaikan dengan baik, masyarakat menjadi lebih terinformasi mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih. Lilik memahami bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menciptakan proses demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Selain itu, Lilik juga berupaya untuk menjangkau kelompok masyarakat yang mungkin terpinggirkan, memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang sama dan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam Pilkada. Hal ini berkontribusi pada penguatan demokrasi di tingkat lokal.
Kepemimpinan Lilik Riadi Dalimunthe selaku Koordinator Wartawan di KPU Medan mencerminkan pentingnya seorang koordinator media yang tidak hanya berpengalaman, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika yang ada. Melalui sikap tenang, keterbukaan, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, Lilik telah berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi wartawan dan KPU.
Dengan pendekatan yang mengedepankan dialog dan transparansi, Lilik berkontribusi dalam memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kota Medan berjalan dengan baik, efisien, dan demokratis.
Dalam menghadapi tantangan yang kompleks ini, ia telah menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat menciptakan sinergi positif antara penyelenggara pemilu dan media, sehingga memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia.
Meski ini suatu pengabdian tanpa pamrih, namun wajar dan tidak berlebihan apabila KPU Medan melalui Ketua KPU Medan Mutia Atiqah dan komisioner lainnya Muhammad Taufiqurrohman Munthe, Bobby Niedal Dalimunthe, Saut Haornas Sagala dan Zefrizal melakukan kebijakan untuk menyediakan anggaran dana operasional bagi Koordinator Wartawan KPU Medan. Semoga. (Penulis Wartawan Kompetensi Utama Dewan Pers)