Syekh dari Mesir Sampaikan Kekaguman kepada Takmir Masjid Agung Medan H Yuslin Siregar

Medan | Intipos.com – Suasana bakda Shalat Subuh berjamaah di Masjid Agung Medan, Jumat (5/4), yang dipenuhi mayoritas jamaah Iktikaf malam ke-25 Ramadhan tampak penuh silaturrahmi.

Rupanya di tengah ratusan jamaah tersebut hadir Syekh Muhammad Husein Al Hammamy dari Mesir, yang sengaja singgah di Masjid Agung Medan yang baru, di sela-sela Safari Dakwahnya ke Aceh dan Sumut.

Bersama Naufal Aufa, mahasiswa pasca sarjana di Mesir asal Indonesia yang sedang liburan, Syekh Muhammad Husein Al Hammamy disalami oleh jamaah yang banyak itu. Syekh tampak akrab menerima uluran tangan sambil memuji-muji Allah SWT beserta Shalawat Nabi Muhammad SAW.

Syekh didampingi Imam Besar Masjid Agung Medan Al Ustadz Al Hafidz Irham Taufik beramah tamah dengan sejumlah jamaah dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Naufal Aufa.

Kemudian Syekh disambut oleh Tasmir Masjid Agung Medan H Yuslin Siregar yang juga baru selesai berzikir bakda Subuh. Mereka saling sapa secara akrab, apalagi H Yuslin Siregar banyak mengetahui dan mengenal tokoh-tokoh mahasiswa asal Indonesia yang studi di Kairo.

Kepada Yuslin Siregar yang keseharian menjabat Ketua Bidang Kemakmuran Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Agung Medan, Syekh menyampaikan kekagumannya atas arsitektur masjid baru ini.

Dia menilai arsitektur Masjid Agung yang baru ini menakjubkan dan indah sekali menggambarkan kebesaran, keagungan dan kejayaan Islam di daerah ini. “Saya takjub. Arsitektur seperti ini mirip dengan masjid-masjid yang ada di Turki, luar biasa,” katanya.

Selain kemegahan arsitektur, Syekh juga kagum masjid ini dipenuhi jamaah yang selesai iktikaf. Jadi kemakmuran mesjid selain aristekturnya juga keberadaan jamaahnya harus sepadan banyaknya dengan kemegahannya.

Kepada H Yuslin Siregar Syekh berpesan agar takmir masjid tetap komitmen mengurus masjid ini secara ikhlas. Kekuatan suatu masjid katanya adalah kekompakan dan kebersaman pengurus BKM atau Takmir dengan jamaahnya.

Melihat jamaah iktikaf yang mencapai sekira 620 orang itu Syekh juga bangga kepada umat Islam daerah ini yang ikhlas memakmurkan masjid dengan iktikaf dan lainnya

Ramainya umat melaksanakan iktikaf katanya merupakan indikasi umat di sini sudah memiliki kekuatan untuk menegakkan kebiasaan-kebiasaan Rasulullah SAW yang antara lain menghidupkan masjid untuk iktikaf terutama sepuluh hari terakhir Ramadhan.

InsyaAllah katanya kita memperoleh malam Lailatul Qadar dan kita semua mendapat perlindungan dan hidayah Allah SWT dalam bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini. (01)