“Warisan” Ismael Sinaga dan Optimisme terhadap Muhammad Rahmadani Lubis
4 min readMedan | Intipos.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus komit melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah. Hal ini tergambar dari keseriusan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)-nya, selaku organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggungjawab tentang ini.
Pengamatan wartawan, paling tidak selama setahun sepanjang tahun 2023, BKAD di bawah kendali Dr Drs M Ismael Parenus Sinaga MSi, tampak sungguh-sungguh melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah. Hingga akhir tahun 2023 tergambar, OPD ini terus berusaha mengembangkan sistem.
Artinya, semuanya berbasis sistem, baik pengelolaan data dan informasi, pengelolaan keuangan maupun barang milik daerah, semuanya dikembangkan berbasis teknologi informasi (IT). Muaranya tentu agar pengelolaan keuangan dan aset daerah dapat lebih baik sebagaimana harapan semua pihak.
Ismael Sinaga pada perbincangan khusus akhir tahun lalu juga mengakui hal ini. “Pengelolaan keaungan berbasis sistem memang harus terus dikembangkan sehingga semuanya harus berbasis IT,” ujarnya saat itu.
Pernyataan Ismael Sinaga ini memang bukan lips serivice. Selama memimpin OPD ini banyak sistem yang telah dibangunnya. Banyak pihak optimis itu akan dilanjutkan oleh Muhammad Rahmadani Lubis SE MM selaku Kepala BKAD saat ini, yang dilantik Pj Gubsu Dr Hassanudin pada 1 Maret 2024.
Muhammad Rahmadani Lubis SE MM, yang sebelum ini menjabat Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprovsu, sebenarnya juga bukan orang baru di BKAD. Bisa dibilang, “barang baru stok lama”. Beliau yang akrab disapa Pak Dani ini sejak awal merintis karier di Biro Keuangan Setdaprov Sumut sebelum naik status menjadi BKAD.
Lagipula, Pak Dani juga pernah lama mendampingi Ismael Sinaga dalam merintis peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Pemprov Sumut. Sebelum menjabat Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, Pak Dani merupakan salah satu Kepala Bidang di BKAD saat dipimpin Ismael Sinaga.
Oleh sebab itu wajar banyak pihak optimis berbagai keberhasilan dan program yang telah dirintis oleh BKAD selama kepemimpinan Ismael Sinaga dapat diteruskan dan ditingkatkan maupun diinovasikan lebih baik oleh Muhammad Rahmadani Lubis.
Sejumlah kinerja tersebut tergambar dari beberapa sistem yang ada selama ini. Hal itu antara lain, khusus pengelolaan anggaran, aplikasi yang dipergunakan adalah SIPD dikombinasikan dengan SIMDA FMIS yang dikembangkan oleh BPKP sedangkan SIPD dikembangkan oleh Kemendagri.
Untuk tahun 2024 Sumut akan mempergunakan secara penuh SIPD yang disebut namanya versi SIPD RI. Ini sudah disosialikasi kepada seluruh Pemkab dan Pemko sehingga tahun ini ditargetkan semuanya sama.
Dari sini tergambar yang pertama dilakukan adalah pembenahan sistem. Istilah Ismael Sinaga, sistemnya dulu yang kita perbuat berbasis IT. Demikian juga dengan pengelolaan barang milik daerah. Dalam hal ini Pemprovsu menggunakan aplikasi SIMBADA atau Sistem Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Menurut Ismael hal ini juga dulunya mereka kembangkan dan terus mereka up grade yang terkenal dengan nama Sistem Pengamanan Barang Milik Daerah atau Si Anak Dara. Kemudian tahun 2024 khusus pengelolaan barang milik daerah akan diintegrasikan dengan e-Barang milik daerah atau e-BMD yang dikembangkan oleh Kemendagri. Artinya Pemprovsu sudah beralih secara bertahap dan sudah mensinkronkan peng-input-an data kembali ke aplikasi e-BMD.
“Jadi memang sebenarnya perbaikan sistem ini lah yang dilaksanakan sungguh-sungguh tahun 2023 oleh Kemendagri dan mudah-mudahan lancar. Dalam hal ini Pemprovsu ikut dalam arus tersebut. Artinya tahun 2024 digunakan SIPD secara penuh,” ujarnya.
Untuk ini banyak pihak juga optimis akan berhasil di tangan Muhammad Rahmadani Lubis. Hanya saja salah satu tantangannya adalah kesiapan sumberdaya manusia (SDM) pengelolanya, baik di propinsi maupun kabupaten dan kota. Namun kesiapan juga tampak dilakukan oleh BKAD melalui pembinaan-pembinaan, baik secara offline maupun online. Sedikitnya dilakukan dua kali sebulan dengan melibatkan seluruh BKAD kabupaten dan kota. Ini menambah kapasita ADM sehingga mereka mengikuti sekurangnya pembinaan 200 jam.
Meski sistem aplikasi ini cukup positip, namun yang terpenting juga adalah menumbuhkan budaya kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang ada, mulai penganggaran sampai penatausahaan. Dalam penatausahaan tentu ada persyaratan-persyaratan untuk realisasi anggaran harus betul-betul dipatuhi.
Selanjutnya yang juga tidak kalah pentingnya adalah integritas. Membangun integritas harus dimulai dari pimpinan. Oleh sebab itu pengamatan wartawan selama kepemimpinan Ismael Sinaga di BKAD Sumut sudah dibangun suatu budaya integritas. Caranya antara lain terlihat dari komitmen membangun transparansi dan sistem yang baik dan benar. Sistem ini lah yang tampaknya akan mengawal terbangunnya budaya integritas.
Kalau dilakukan kilas balik, sebenarnya sejak 2022 Pemerintah Provinsi Sumatra Utara sudah siap dalam penggunaan aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Artinya penggunaan sistem berbasis elektronik telah lama diterapkan di Pemerintah Provinsi Sumut. Misalkan e-planning, itu tahun 2015 sudah dibuat sendiri pada saat itu, dibantu oleh KPK. Itu aplikasi untuk bagaimana menyusun perencanaan.
Dasar penggunaan SIPD juga dimulai dari perencanaan, lalu ke penatausahaan. Sehingga begitu SIPD diterapkan, otomatis Pemprov Sumut telah menggunakan SIPD. Jadi dalam perencanaan anggaran memang sudah suatu kebutuhan.
Makanya sebenarnya kalau SPID misalnya muncul di tahun 2021 pertama kali. Sebenarnya itu bisa dibilang terlambat, karena daerah semuanya sudah mulai. Sumut tahun 2016 sudah berbasis elektronik dalam rangka penyusunan perencanaan penganggaran. Karena sangat membantu. Karena perencanaan itu kompleks. Dengan berbasis elektronik ini jadi lebih gampang.
SIPD adalah sistem informasi yang membantu penyediaan data dan informasi pembangunan daerah, penyusunan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah secara elektronik yang pelaksanaannya oleh pemerintah daerah secara nasional (Ir Zulfikar Tanjung Penulis Wartawan Senior di Medan)