Ketua FKDM Sumut Nyatakan Dinamika Politik Hadapi Pemilu 2024 Positip, Prof Heru Ingatkan Partisipasi Pemilih Harus Tinggi
3 min readMedan | Intipos.com – Dinamika politik masyarakat Sumatera Utara (Sumut) menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan positip. Meski begitu harus tetap waspadaan dan jangan lengah.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumut Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi mengemukakan hal itu kepada wartawan di Medan, Minggu (14/1) di Medan.
“Dinama masyarakat responnya positip. Artinya hingga saat ini tidak ada gonjang-ganjing politik yang bisa menimbulkan ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan),” ujar Rektor Institut Kesejatan Helvetia Medan ini.
Dikemukakan pihaknya terus memantau kondisi itu dan dibahas dalam forum rutin, termasuk Rakor FKDM dengan Badan Kesbangpol Sumut pada 29 Desember 2023 di D’Mascot Cafe Jalan Brigdjen HA Manaf Lubis/ Gaperta No 4 Medan.
Fungsionaris FKDM Sumut yang hadir Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi (Ketua), Erri Manto Damanik SE (Sekretaris), Prof Drs Heru Santosa MS PhD, Ustad DR H Amhar Nasution MA, Prof Dr M Manullang, Nasrun H Lubis, Borkat Hasibuan, Rudi Salam Sinaga, El Adrian Shah SE, Ir Zulfikar Tanjung dan Muhammad Furqan. Juga hadir pejabat Kesbangpol Sumut Lamhot LR Simamora SSi dan Juliono.
Pada Rakor tersimpul sepanjang 2023 kondisi sosial politik kemasyarakatan Sumut memberi respon dan ruang positip bagi terlaksananya tahapan-tahapan Pemilu serentak, baik tahapan Pemilihan Presiden/ Wakil (Pilpres) maupun Pemilu Legislatif (Pileg) secara baik.
FKDM juga menyimpulkan pada tahun 2023 suksesi kepemimpinan propinsi juga lancar menyusul berakhir masa jabatan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagub Musa Rajekshah (Ijeck) pada 5 September 2023.
“Pak Edy dan Pak Ijeck telah membuktikan mampu harmonis memimpin Sumut hingga akhir periode terbukti hingga serah terima jabatan keduanya berbarengan menyerahkan estafet kepada Pj Gubsu Bapak Hassanuddin,” ujarnya seraya menyatakan program yang mereka canangkan juga terlaksana.
Lebih lanjut tentang tahun politik Ketua FKDM Sumut memaparkan edukasi pendidikan politik masyarakat Sumut sudah berjalan baik dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.
“Hingga masa kampanye ini kecerdasan politik masyarakat cukup dewasa begitu juga respon menanggapi keputusan-keputusan politik. Semua wajar dan adem saja,” katanya.
Kesimpulan itu lanjut Ketua juga dari hasil pantauan dan monitoring tim FKDM Sumut yang turun langsung ke 11 kabupaten dan kota di penghujung tahun 2023.
“Alhamdulillah semuanya kondusif. Artinya masyarakat sudah mengetahui posisinya. Hanya kita mengimbau hendaklah masyarakat bisa memilah antara pembicaraan politik dengan hubungan silaturrahmi antar sesama tetap rukun damai,” katanya.
Ketua FKDM Sumut berpendapat proyeksi tahun 2024 menyongsong Pemilu dan Pilkada netralitas aparatur negara, TNI dan Polri tetap sangat diperlukan. Jika tetap netral diyakini masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.
Dikemukakan FKDM Sumut akan terus memantau situasi 2024 ini antara lain akan turun ke 16 kabupaten dan kota sehubungan Pilpres dan dan Pileg, kemudian ke 17 kabupaten dan kota lainnya sehubungan Pilkada serentak.
[STRATEGIS]
Sementara itu fungsionaris FKDM Sumut Prof Drs Heru Santosa MS PhD menyatakan komitmen Pemprovsu memberi peran FKDM membantu memantau ATHG, khususnya menjelang Pemilu dan Pilkada, bernilai strategis.
“Dalam peran ini FKDM akan ikut menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya menggunakan hak suara. Ini penting untuk menaikkan angka partisipasi pemilih harus lebih tinggi dibanding pemilu yang lalu,” ujar Guru Besar USU ini.
Bersama dengan FKDM kabupaten dan kota lanjutnya forum ini juga harus ikut bertanggung jawab memperkecil angka golput sejalan dengan ikut menciptakan pemilu damai.
“Secara moral FKDM juga ikut selaku pemantau independen sehingga betul-betul pelaksanaan pilpres dan pileg serta pilkada berjalan baik hingga pasca pencoblosan seperti tahapan penghitungan suara juga kondusif,” ujarnya.
Prof Heru menegaskan dinamika politik yang kondusif aman dan damai ini hendaklah nanti juga disertai tingkat partisipasi politik yang tinggi sebab salah satu indikator utama sukses pemilu adalah partisipasi pemilih yang tinggi. (01)