15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Peringatan Keras Mendagri Terkait Penggunaan Dana Desa

2 min read
Peringatan Keras Mendagri Terkait Penggunaan Dana Desa

Peringatan Keras Mendagri Terkait Penggunaan Dana Desa

Jakarta | Intipos.com – Mendagri Tito Karnavian menyebut banyak kepala desa yang menggunakan anggaran desa untuk keperluan di luar pelayanan desa.

Tito mengungkap hampir setiap minggu ia mengeluarkan surat permintaan agar Dirjen Staf Pemdes menjadi saksi ahli dalam kasus penyalahgunaan dana desa dari kepolisian.

Tito memberi sambutan dalam acara Temu Karya Nasional & Penganugerahan Penghargaan Desa dan Kelurahan Berprestasi tahun 2023, yang diselenggarakan Dirjen Pembinaan Desa Kemendagri di Discovery Hotel Jakarta Utara.

“Belum lagi laporan lain tentang perilaku oknum kepala desa dan lurah. Ini menjadi bahan koreksi kita semua,” ungkap Tito di hadapan ribuan peserta kepala desa dan Lurah dari seluruh Indonesia yang hadir beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga  Wabup Zonny Waldi Hadiri Pelantikan Pimpinan DPRD Simalungun

Tito peringatkan ada seorang Bupati pernah bercerita kepadanya terkait kelakuan Kepala Desa (Kades) yang gemar mendatangi tempat karaoke.

“Ada lagi satu cerita, saya benar ini nggak bohong, ada Bupati curhat ke saya. Pak Mendagri, tolonglah dibantu supaya ada pembinaan untuk teman-teman Kades agar paham tanggungjawabnya. Jangan dipakai anggaran desa seperti uang sendiri,” tiru Tito.

Mendagri Tito Karnavian menyebut banyak Kepala Desa yang menggunakan Dana Desa untuk karaoke.

Ia mendapatkan curhat dari seorang Bupati yang mengeluh utang Kepala Desa pada tempat karaoke.

Baca Juga  Bupati Radiapoh Tinjau Perbaikan Jalan Penghubung Jawa Maraja Bah Jambi - Simpang Nagojor

Tito menjelaskan Bupati tersebut bercerita sejumlah Kepala Desa langsung ke tempat karaoke begitu menerima Dana Desa.

“Akhirnya sering ke tempat karaoke terus ngebon (ngutang). Jadinya yang datang ke kantor bupati itu mami karaoke itu,” ungkap Tito di kesempatan yang sama.

“Minta anggaran desa untuk membayar hutang ke karaoke, dipotong bupati untuk bayar utang. Karena kepala desa dicari nggak ketemu, jadi yang berkembang bukan desanya, tapi bertambah banyak karaokenya,” tutur Tito. (waluyo)