Wabup Asahan Terima Kunker Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbud Ristek
2 min readAsahan | Intipos.com – Wakil Bupati (Wabup) Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar, S. Sos, M. Si. didampingi beberapa OPD terkait menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Kemendikbud Ristek Dr. Iwan Syahril, Ph.D beserta rombongan bertempat di Rumah Dinas Bupati Asahan, Senin (14/08/2023).
Wabup Asahan mengatakan kunjungan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Kemendikbud beserta rombongan ini sebagai langkah yang baik dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan di Kabupaten Asahan. “Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia”, ujar Wabup.
Wabup juga menyampaikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan riset dan teknologi telah mencanangkan Reformasi sistem pendidikan indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar. Tujuannya adalah untuk menggali potensi terbesar para Guru – Guru Sekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri dalam menyiapkan SDM dimasa yang akan datang.
Selanjutnya Wabup menjelaskan, bahwa Pemkab Asahan saat ini fokus pada produktifitas pembelajaran khususnya di beberapa desa yang berbatasan langsung dengan Laut. “Saya ingin bisa menyiapkan merdeka belajar bagi anak-anak khusus yang tinggal di perbatasan”, jelas Wabup.
Sementara itu, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Ristek Dr. Iwan Syahril, Ph.D mengapresiasi Kabupaten Asahan karena sangat peduli dengan dunia pendidikan. Iwan juga mengatakan, program guru penggerak sangat dibutuhkan pada ekosistem pendidikan, karena saat ini bangsa Indonesia mengalami krisis pembelajaran atau tertinggal oleh negara-negara lain pada sektor pendidikannya.
“Kita harus terus mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan dari negara maju lainnya. Karenanya, kita harus terus bangun sinergi dalam mengatasi krisis pembelajaran, demi peningkatan kualitas pendidikan nasional”, pungkas Iwan. (Intipos.RS)