Program Kelestarian Budaya Menjadi Episendrum Baru Lahirkan ‘Agen Of Change’
2 min readSimalungun | Intipos.com – Program pemuda peduli kelestarian budaya yang diganyang Yayasan Pondok Kasih diharapkan akan menjadi episentrum baru dalam melahirkan ‘agen of change’ generasi muda kedepannya.
Dalam keterangan persnya, Ketua Yayasan Pondok Kasih cabang Sumatera Utara, Nelsi Sitondang menyebutkan bahwa pihaknya tidak berafiliasi kepada pihak tertentu dan bersifat nasionalisme sesuai tupoksinya yaitu melahirkan generasi muda yang ideal dan berkualitas.
“Sejauh ini kita sudah bekerja sama dengan 6 Kementerian Republik Indonesia. Kita juga menggandeng pemuda-pemuda yang tergabung dari beberapa organisasi tanpa memandang RAS merajut toleransi antar umat beragama,” katanya pasca konferensi pers di ruang kantor Kepala Badan Kesbangpol Simalungun, Selasa (30/5/2023) sekitar Jam 15.30 WIB.
Disebutkannya, yayasan pondok kasih akan menggelar event pertamanya di Kabupaten Simalungun tepat pada hari lahirnya pancasila (1/6/2023) di Lapangan STT Rajawali Jalan Asahan Rambung Merah, Kabupaten Simalungun, dengan tema pemuda agen perubahan pembenahan peduli bangsa (PAP3B).
“Tentunya event ini sangat penting untuk menyadarkan para pemuda akan kelestarian daerah khususnya Simalungun sekaligus sebagai sosialisasi edukasi budaya yang nantikan akan terus di follow up. Maka dari itu saya memohon kita satukan persepsi kita untuk kesuksesan acara dalam merajut kebinekaan membangun jiwa kesatuan cinta budaya indonesia,” harap Nelsi.
Hal senada juga diucapkan tim pembina yayasan pondok kasih, imelda lestari sinaga yang juga hadir dalam kesempatan itu. Ia mengatakan bahwa program mereka bukan hanya di sektor pendidikan saja melainkan disegala hal yang menyangkut kebangsaan dan kesetaraan sosial.
“Salah satu landasan kita melaksanakan kegiatan ini untuk menyangkal sikap apatisme pemuda terhadap kelestarian budaya. Kita mempersatukan anak muda yang beragam keyakinan namun satu tujuan yakni kelestarian budaya dan saling menjaga toleransi serta mencintai budaya kita,” ujarnya.
Diterangkannya, pada acara event nanti pihaknya memperlombakan beberapa konten seperti pertunjukan seni tarian tradisional dan modern, band kontemporer tradisonal, talkshow pemateri pemuda simalungun dengan konsep budaya dan talkshow akan sadar dengan kelestarian budaya.
“Selain itu, ada juga lomba yang diadakan scara virtual tujuannya untuk memancing anak muda agar menunjukkan potensi keterampilannya. Program kita ini minimal 3 tahun di suatu lokasi. Kami sedang memikirkan dan sudah menyiapkan bagaimana follow up. Kita terinspirasi dari sebuah desa menari di jawa tengah,” tandasnya berharap insan pers turut serta mempromosikan program mulia mereka.
Sementara, dalam kesempatan ini Kepala Badan Kesbangpol Simalungun, Arifin Nainggolan dan Kadis Pariwisata Muhammad Fikri Damanik, sebagai fasilitator sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Tentunya kami sebagai pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mencatut budaya dan nama simalungun yang mana diharapkan mampu mendongkrak kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian budaya simalungun,” pungkas Kepala Kesbangpol. (Arv)