15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Mensos Tinjau Pencairan Bansos di Simalungun

2 min read
Mensos

INTIPOS | SIMALUNGUN – Untuk memastikan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) terlaksana dengan baik di Sumatera Utara (Sumut) , Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara meninjau langsung pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kabupaten Simalungun. Tercatat sebanyak 41.592 keluarga di daerah ini sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BST senilai Rp152 juta dari Kementerian Sosial (Kemensos).

“Saya ke sini untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi Covid-19. Ini juga merupakan upaya tindak cepat dari pemerintah untuk memastikan masyarakat mendapat bantuan di kondisi sulit seperti saat ini,” kata Mensos Juliari saat meninjau pencairan BST, di Balai Pertemuan Kelurahan Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Kamis (12/11)

Provinsi Sumut mendapat Bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia berupa Program Sembako sebanyak 768.882 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total nilai Rp1.657.086.100.000, Bantuan Sosial Tunai (BST) dengan jumlah penerima 558.759 KPM senilai Rp2.244.623.900.000, Bantuan Sosial Tunai (Non PKH) sebanyak 16.385 KPM dengan nilai Rp8.192.500.000.

Baca Juga  Pj Bupati Langkat Hadiri Rakornas Pengelolaan Sampah 2024: Wujudkan Desa Daur Ulang di Bahorok

baca juga : Satlantas Polres Bone Kawal Pemakaman Jenazah Pasien Terkonfirmasi Covid-19

Untuk penyaluran gelombang pertama, BST sebesar Rp600 ribu/bulan/KPM selama tiga tahap, yakni April, Mei dan Juni. Lalu, gelombang II sebesar Rp300 ribu/bulan/KPM selama enam tahap, yakni Juli hingga Desember 2020.

“Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada semua pembantunya termasuk kami para menteri untuk memastikan masyarakat tidak ada yang kelaparan,” ujarnya.

mensos
Menteri Sosial Republik Indonesia Juliari P Batubara menyerahkan secara simbolis Bantuan Sosial Tunai kepada masyarakat dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serta pesantren dan gereja, di Balai Pertemuan Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Kamis (12/11/2020).

Tidak hanya itu, Pemerintah Pusat juga memberikan bantuan untuk 20 lembaga, yang terdiri pesantren dan gereja dengan total nilai Rp1 miliar. “Tugas kami itu ya memberikan bantuan. Kehidupan berbangsa dan bernegara itu yang paling penting adalah kerukunan beragama. Apalagi Tuan Guru Batak bilang pesantrennya diapit dua gereja. Ajaran agama apa pun pasti mengajarkan kerukunan, saling menghargai. Bantuan seperti ini hanya membuat motivasi untuk kerukunan kehidupan beragama. Semoga bisa bermanfaat banyak,” harapnya.

Terakhir, Juliari mengingatkan bahwa Bansos bersifat sementara. Ia berharap agar masyarakat dan kepala daerah mampu menciptakan aktivitas dan program yang bersifat pemberdayaan ekonomi masyarakat Sumut.

Baca Juga  Soal Eksekusi 17 Rumah di Jalan Gandhi Medan, Fraksi Gerindra Minta Tunggu Proses Hukum

baca juga : https://siberindo.co/12/11/2020/kesembuhan-jumlah-pasien-covid-19-di-kota-bandung-naik-signifikan/

Mendampingi Mensos dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Sosial Sumut Rajali mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengapresiasi atas perhatian dan kepedulian Pemerintah Pusat melalui Kemensos. Apalagi kehadiran Mensos ke daerah ini terkait pemberian bantuan yang memang sangat dibutuhkan masyarakat.

“Jadi ini yang sangat kita harapkan, agar bantuan bisa cepat tersalurkan ke masyarakat. Semoga bantuan ini dapat memberikan banyak manfaat di kondisi seperti ini,” ujar Rajali.

Bupati Simalungun JR Saragih juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan untuk warganya. “Terima kasih, karena telah mengindahkan permohonan saya. Pak Menteri menyambut baik apa yang saya sampaikan empat hari yang lalu, akhirnya saya yang kalang kabut karena langsung Pak Menteri yang turun ke Simalungun,” ujarnya.(intipos/red)