Obrolan Paraikatte, Wagub Sulsel Cerita Pemimpin Inspirasi Hingga Pesan Bagi Pemuda
2 min readINTIPOS | MAKASSAR – Dalam rangka Hari Sumpah Pemuda, TVRI Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui program Obrolan Paraikatte, mengundang Tokoh Muda Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Andi Sudirman yang juga merupakan Wakil Gubernur Sulsel hadir membahas tema Pemuda dan tantangan kepemimpinan.
Bersama host Inggrid Herman dan Wahyudin Abubakar, Wagub Sulsel mengulas pada saat Obrolan Paraikatte, di masa muda harus memimpin Sulsel yang disiarkan secara langsung (live). Wagub Sulsel memimpin Sulsel di usia 37 tahun. Hal itu menjadi kiprah anak muda memegang amanah dalam memimpin Sulsel.
baca juga : Situasi Makassar Kondusif, Batalyon C Pelopor Kembali Ke Mako
“Tidak ada perjuangan tanpa kerja keras hingga saya memilih kembali ke Sulsel, dan saya yakinkan diri saya bahwa saya harus bekerja untuk masyarakat Sulawesi Selatan,” kata Andi Sudirman.
Pemuda harus dapat dipercaya dan punya nilai kepercayan. Dan kepercayaan (trust) adalah modal kepemimpinan.
“Saya balik pola berfikir tentang politisi, tidak perlu banyak menjanji, tapi apa yang bisa kita lakukan dan jangan mengucapkan apa yang tidak bisa kita kerjakan,” jelasnya di Stasiun LPP TVRI, Rabu (28/10/2020).
Saat ditanyai seseorang inspirasi atau pemimpin idola, baginya, adalah Umar bin Abdul Aziz. Dimana kepemimpinannya dalam dua tahun, Umar bin Abdul Aziz hidup dengan sangat sederhana, tidak bermewah-mewah, bahkan tidak ada lagi warganya yang menerima zakat karena sudah sejahtera.
baca juga : https://siberindo.co/29/10/2020/disiapkan-3-000-alat-rapid-test-untuk-wisatawan-puncak/
“Di zaman beliau, bisa mensejahterakan rakyatnya, hewan saja sudah ada makanannya,” ungkapnya
Di Hari Sumpah Pemuda ini, dirinya mengingatkan kepada pemuda, karena saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19, butuh pendekatan teknologi, dan ruang-ruang ini akan ada bagi pemuda.
“Harapan saya, ciptakan solusi-solusi dengan pendekatan teknologi. Para pemuda bisa bersinergi dan bersama-sama. Paling penting, dibutuhkan moral kepemimpinan,” tegasnya. (*rs)