Gubsu “Terjun” Langsung di Tengah Gelombang Aksi Bela Rakyat Turunkan Harga BBM
2 min readMedan | intipos.com – Ratusan pendemo tergabung dalam Aksi Bela Rakyat (Akbar) berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Senin (12/9).
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mendatangi dan menerima para pendemo. Dengan pengawalan Satpol PP Sumut. Mantan Pangkostrad itu, langsung naik ke mobil komando.
Dihadapan ratusan pendemo, Edy menyebutkan, menerima semua tuntutan para demo secara tertulis dan akan ditindaklanjuti untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat.
“Dengan syarat menyampaikan aspirasi secara murni tapi jangan merusak-rusak. Paham ini, dan mengerti kami akan memberikan informasi kepada rakyat. Yang tidak boleh memfitnah, jangan sekali-sekali fitnah,” tuturnya.
“Kalau gak demo kalian, gak jumpa juga kalian sama saya ini. Saya sedang ada acara DPRD, saya izin tinggalkan. Karena, ingin menerima kalian. Sudah lah, kasian kali emak-emak itu. Ini saya terima dan ditindaklanjuti,” pungkasnya.
Kordinator aksi, Ustadz Heriansyah mengatakan, kenaikan harga BBM tersebut, hanya kebijakan oligarki yang membuat masyarakat sengsara. Untuk itu, perlu dilakukan aksi untuk menolak kebijakan dinilai tidak pro rakyat.
“Oligarki ini, betul-betul mengendalikan negeri, berapa orang mengeluarkan kebijakan yang menyiksa ratusan juta orang. Tapi, mereka tidak mengkhawatirkan kemarahan kita. Mereka mengendalikan segala-galanya,” sebut Heriansyah.
Heriansyah menyebutkan, aksi tolak BBM ini mereka lakukan tidak hanya sekedar pernyataan sikap. Namun, mereka akan melakukan konsolidasi dengan kelompok masyarakat lainnya. Untuk kembali turun ke jalan dengan massa aksi lebih banyak lagi.
“Kita akan melakukan konsolidasi ini, sebagai gerakan nasional untuk menuntut kebijakan BBM ini ditarik. Kalau kita konsolidasi ini, kekuatan rakyat sudah terbangun,” ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya mendesak pemerintah pusat menurunkan harga BBM, Karena, kondisi ekonomi yang terpuruk karena Covid-19, ditambah lagi, kenaikan harga BBM disertai kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Setelah ini, kita konsolidasi dengan kelompok masyarakat lainnya. Kita harus penuhi jalan, kita harus memenuhi tuntutan kita turunkan BBM, batalkan kenaikan BBM,” ujarnya. (01)