Berhasil Program Jalan 450 Km akan Jadi ‘Ikon Baru’ Pembangunan Sumut
2 min read
Medan || Intipos.com __ Keberhasilan program pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan 450 kilometer, yang ‘ground breaking’ pekan lalu, akan memberi nilai positif kepada kepemimpinan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah.
“Pembangunan dan perbaikan jalan memang dambaan masyarakat. Jadi program Rp 2,7 triliun ini akan jadi ‘ikon baru’ pembangunan Sumut,” ujar pengamat sosial kemasyarakatan alumni USU, Zulhafian kepada wartawan, Sabtu (9/7/22).
Dia mengakui masyarakat Sumut sudah lama menginginkan terus munculnya ‘ikon-ikon baru” pembangunan dari pemimpin mereka, sebagaimana ‘ikon-ikon’ gubernur sebelumnya yang melekat di benak publik hingga sekarang turun temurun.
“Misalnya ‘ikon’ Marah Halim Cup internasional khalayak teringat Gubernur Marah Halim, Marsipature Hutana Be dan pembangunan Gedung Kantor Gubsu di tengah kota yang megah khalayak teringat Gubsu Raja Inal Siregar, peletakan fundamental ‘good and clean government’ maka khalayak mengakui Gubsu Tengku Rizal Nurdin, dan lain-lain,” ujarnya.
Jadi ke depan lanjutnya meski nanti semua jalan di Sumut sudah mulus jika masyarakat bicara tentang pembangunan dan perbaikan jalan maka khalayak akan menyebut nama Edy Rahmayadi, yang akan menjadi ‘ikon baru’ pembangunan Sumut.
“Jadi ‘ikon’ ini sesungguhnya tidak sebatas jargon semata, namun dari sisi pembinaan kemasyarakatan, merupakan pemicu semangat publik. Munculnya semangat pembangunan di kalangan khlayak luas itu sangat diperlukan bagi tumbuh dan kembangnya partisipasi aktif publik dalam mendukung pembangunan yang dilaksanakan pemerintah,” ujarnya.
Itulah sebabnya, lanjutnya, benar pendapat dari sejumlah pakar bahwa proyek pembangunan jalan, jembatan dan drainase berbiaya Rp 2,7 triliun di 33 kabupaten kota dengan target selesai akhir 2023 ini, telah menaikkan elektabilitas atau tingkat kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajeksahah.
“Pada dasarnya tentu masyarakat mendukung program pembangunan infrastruktur yang telah direncanakan oleh Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada, karena masyarakat Sumut sangat mendambakan perbaikan infrastruktur jalan ini,” katanya.
Oleh sebab itu dia mengingatkan kepada aparat pelaksana teknis terutama Dinas Bina Marga yang dipimpin Kadis Bambang Parde harus betul-betul komit melaksnakan proyek dengan benar di lapangan.
Dia menyatakan di luar jalan dan jembatan yang dibangun dan diperbaiki melalui proyek Rp 2,7 triliun ini masih ada kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tidak dalam situasi yang baik.
Sebagaimana dinyatakan Gubsu untuk pembangunan dan perbaikan total sebenarnya perlu dana sekira Rp 5 triliunan. Oleh sebab itu jika proyek Rp 2,7 triliunan ini sukses diharapkan menjadi penyemangat atau stimulus bagi kepemimpinan berikutnya menyelasaikan perbaikan jalan yang tersisa.
“Kita bersyukur dan salut kepada gubernur yang begitu kokoh untuk merealisasikan program pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan tersebut,” ujarnya.
Disebutnya program pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ini merupakan aspirasi dan kebutuhan rakyat Sumut yang telah lama memimpikan untuk menikmati jalan-jalan yang baik sehingga seluruh aktivitas ekonomi, jasa, pariwisata, pendidikan dan lain sebagainya dapat berlangsung tanpa hambatan.
Sesungguhnya, lanjutnya, masyarakat Sumut tidak mempersoalkan polemik tentang anggaran tahun jamak sejumlah Rp 2,7 triliun tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa pihak.
“Masyarakat Sumatera Utara hanya ingin infrastruktur jalan dan jembatan selama dipimpin oleh Gubsu Edy Rahmayadi menjadi baik dan bermartabat,” ujarnya (Zul)