Pembangunan Mall Di GOR Siantar Ancam Keberadaan Kantor KNPI
2 min readINTIPOS | SIANTAR – Pembangunan Mall di area Gedung Olahraga (GOR) yang berlokasi di Jalan Merdeka, Pematangsiantar rencananya akan segera dimulai. Terlihat dari plank yang terpampang oleh pengembang di pagar pembatas gedung.
Mirisnya, pengembang dinilai mengabaikan keberadaan kantor KNPI Kota Siantar di area tersebut. Bahkan kantor induk organisasi pemuda itu terancam tergusur tanpa pembicaraan bak penggarap liar.
Isu tersebut telah beredar santer ditambah plank maklumat yang dipasang pengembang untuk meminta penggarap atau penghuni liar segera mengosongkan dan meninggalkan lokasi dalam tahun ini.
KNPI Siantar pun seolah dianggap penggarap dan berkantor secara liar di sana.
Hal itu membuat KNPI Kota Pematangsiantar Berang. Mereka siap berhadapan dengan pengembang dan pasti melawan jika diperlakukan seperti itu.
Sejak desas-desus pembangunan Mall oleh PT Suzuya segera dilaksanakan hingga adanya pemasangan plank tersebut, KNPI belum ada diajak untuk diskusi atau disurati secara resmi.
Ketua KNPI Kota Pematangsiantar, Henry Hutapea saat ditemui wartawan pun menyampaikan kekecewaannya. Mereka (KNPI – Red) takkan tinggal diam jika diperlakukan semena-mena.
“Kita tidak akan tinggal diam dan pasti melawan jika diperlakukan seperti itu,” tegas Henry Hutapea.
Diterangkannya keberadaan kantor KNPI di sana bukanlah bangunan liar. Dimana puluhan tahun lalu Walikota (pemerintah kota) Siantar secara resmi meminjam pakaikan lahan di sana untuk Kantor KNPI Siantar.
“Terciptanya kantor itu, dana swadaya pemuda dan persetujuan walikota pada saat itu. Kalau ditutup kantor pemuda, pemuda akan bergerak,” sampainya.
Diterangkannya, sistem awalnya pinjam pakai dengan pemerintah kota. “Sekitar tahun 1994-95 jamannya ketua Saut, ketua Makmur,” ingatnya.
Ia pun menyampaikan, pengembang harus punya etika. “Sedangkan penggarap pun dibantunya, bukan serta merta seperti itu mau diusir. KNPI ga tau siapa pengembang. Yang kita mau secara resmi dan tertulis mereka berkomunikasi dengan KNPI,” sampainya.
Ada info beredar jika mall dibangun akan ada ruang di gedung lantai atas yang disiapkan untuk Kantor KNPI. Namun hal tersebut seperti nina bobo yang menenang-nenangkan KNPI. Karena belum ada pembicaraan resmi dan tertulis dari pengembang.
“Etikanya, harus disampaikan ke KNPI bahwa tempat itu mau dipakai. Seharusnya ada lah pembicaraan,” ulangnya.
Di sisi lain mereka mencoba menduga bahwa pembangunan tidak sampai ke lokasi kantor mereka saat ini. Meski hal tersebut terlihat mustahil, karena lokasi kantor dan area GOR adalah satu kesatuan.
“Kenapa KNPI ga diajak dan dilibatkan. Kami berfikir kantor KNPI ga ikut dalam pembangunan itu. Kami mencoba berpikir seperti itu,” ucapnya.
Ketua KNPI Kota Pematangsiantar terdahulu yang ditemui wartawan pun mengisahkan bahwa di era sebelumnya sempat terbesit bahwa jika GOR dibangun Mall maka kantor KNPI ada di sana (di dalam gedung).
“Di era Walikota Hulman knpi, dalam pembicaraan saat wacana pembangunan gor bergilir. Seandainya dibangun, kantor KNPI akan di dalam. Tapi itu kan masih bicara jika dibangun,” terang Parlaungan.
Pada intinya, Henry Hutapea menyampaikan belum ada pencabutan lahan itu secara resmi dari pemerintah kota dan sampai saat ini Kantor KNPI itu masih mereka kuasai dan sering dipakai untuk kegiatan pemuda. (ARV)