Para Tokoh Apresiasi Proyek Jalan 450 Km ‘Legacy’ Gubsu Edy Periode Pertama
4 min read
Medan || Intipos.com __ Sejumlah tokoh strategis di Sumatera Utara mengapresiasi dan memberi semangat kepada Gubernur Edy Rahmayadi yang telah komit merealisasikan pembangunan dan perbaikan jalan rusak 450 km dan jembatan senilai Rp 2,7 triliun di 33 kabupaten kota se propinsi ini, target selesai paruh akhir 2023.
Hingga Selasa (28/6/2022) gaung dimulainya pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan oleh Gubsu yang ditandai ‘groundbreaking’ start dari Desa Suka Makmur, Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Senin (27/6), semakin diapresiasi banyak pihak karena ini sudah lama diimpikan dan menjadi harapan masyarakat.
Ketua Umum DHD 45 Sumatera Utara Mayjen TNI Purn M Hasyim mengemukakan komitmen Gubsu membangun dan memperbaiki jalan propinsi yang rusak berikut jembatan dan drainase, melintasi kawasan pantai timur, dataran tinggi hingga pantai barat dan Kepulauan Nias, tentu dilandasi semangat demi kepentingan rakyat.
“Bila terwujud ini sebuah ‘legacy’ yang ditorehkan oleh Gubsu Edy Rahmayadi,” ujar Mayjen TNI Purn M Hasyim Ketua Umum DHD 45 Sumut seraya mengajak masyarakat mengawal proyek ini berjalan sesuai perencanaannya.
Sejumlah tokoh lainnya juga mengemukakan setelah selesai proyek ini nantinya tentu hasilnya untuk masyarakat dan menjadi ‘legacy’ atau warisan berharga dalam karya kepemimpinan Gubsu Edy Rahmayadi periode pertama.
Senator asal Sumut di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DR H Dedi Iskandar Batubara sebelum ini juga menegaskan proyek pembangunan jalan propinsi berbiaya Rp 2,7 triliun yang ditargetkan selesai 2023 memang harus segera direalisasikan.
“Jangan lagi ragu-ragu sehingga lambat karena rakyat sudah lama menunggu hasilnya. Jalan propinsi yang rusak berat itu harus diperbaiki. Rakyat sangat butuh, sudah lama mereka keluhkan,” tegasnya.
Berbagai pihak juga menyatakan program percepatan perbaikan infrastruktur jalan yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi harus didukung dan diapresiasi.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumatera Utara Dr H Ismail Efendy MSi menyebutkan, pengalokasian dana Rp 2,7 triliun untuk perbaikan jalan provinsi oleh Pemprov Sumut merupakan implementasi program Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.
“Ini untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan perekonomian dalam program Sumut Bermartabat,” ujarnya.
“Maka apa yang dilihat dan dirasakan rakyat Sumut bagaimana buruknya kondisi jalan provinsi pada ruas-ruas tertentu. Maka komitmen memperbaiki jalan harus diapresiasi,” katanya.
Tokoh lainnya juga sependapat pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp 2,7 triliun yang diprogramkan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi ditargetkan selesai 2023 merupakan program yang sudah lama sangat dinantikan masyarakat.
Tokoh pemuda Sumut Borkat Hasibuan SAg MSP sebelum ini juga mengemukakan sesungguhnya program ini sangat dinantikan masyarakat. Oleh sebab itu patut diberikan apresiasi kepada Gubsu Edy Rahmayadi yang mengimplementasikan impian masyarakat Sumut jalan mulus dan berkualitas,” ujar Borkat yang dikenal aktivis di sejumlah organisasi kemasyarakatan dan LSM tersebut.
Berdasarkan data dari Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut ada sekitar 580 Km jalan provinsi dengan status rusak total. Hanya saja, dana Pemprov Sumut sebesar Rp2,7 triliun bisa dimaksimalkan untuk 450 Km atau 81% dari jalan yang rusak.
“Kita maunya semua, tetapi sampai 2024 dana yang kita miliki Rp2,7 triliun dan itu hanya bisa untuk 450 Km, jadi kita harus memilih yang prioritas. Kedepannya, kita akan selesaikan semuanya,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi para acara groundbreaking tersebut.
Jalan sepanjang 450 km yang dibangun dan diperbaiki ini tersebar di 33 kabupaten/kota (Kecuali Labusel) salah satunya di Desa Suka Makmur, Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Di Suka Makmur jalan yang akan dibangun sepanjang 12 km ditambah jembatan. Jalan ini akan menjadi jalan alternatif yang sejajar dengan jalan utama Medan-Berastagi.
Ada tiga skala prioritas pada pembangunan jalan, drainase dan jembatan ini yaitu jalan strategis pariwisata unggulan, jalan penunjang prioritas nasional dan usulan kepala daerah. Jalan di Desa Makmur termasuk prioritas utama karena Berastagi merupakan kawasan pariwisata unggulan Sumut.
“Ini salah satunya yang kita bangun panjangnya 12 Km, drainase dan jembatan. Jalan ini strategis, jadi kita buat harus sejajar dengan jalan utama, bukan alternatif biasa karena kita perlu memperlancar arus wisatawan, distribusi hasil tani dan pembangunan. Labusel tidak termasuk karena disana tidak ada jalan berstatus provinsi,” kata Edy Rahmayadi.
Menurut keterangan Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut Bambang Pardede, dari 450 Km yang akan dibangun dan ditingkatkan terdapat 250 km yang masih jalan tanah. Sedangkan untuk drainase Pemprov Sumut akan membangun sepanjang 71 km dan jembatan sebanyak 20 titik
“Itu satu paket, jalan harus punya drainase agar bertahan lebih lama dan jembatan untuk menyambungkan jalan tersebut. Jembatan ada 20 titik dengan desain rangka baja, beton dan box culvert,” kata Bambang Pardede usai acara groundbreaking.
Pembangunan jalan sepanjang 450 Km, 71 Km drainase dan 20 titik untuk 121 jalan dan dibagi 163 paket. Metode pekerjaannya design built terintegrasi (rancang & bangun) dikerjakan secara simultan dan paralel sehingga lebih cepat rampung ketimbang menggunakan metode konvensional.
Pembayaran juga dilakukan dengan sistem multiyears (3 tahun anggaran) dari tahun 2022 hingga 2024. Pembayaran pertama dilakukan akhir 2022 sebesar Rp 500 M, akhir 2023 Rp1,5 triliun dan akhir 2024 Rp 700 M.
“Targetnya 18 bulan selesai dan dengan metode ini kita bisa lebih cepat dari metode konvensional karena tidak perlu menunggu DED (Detail Engineering Design) baru pengerjaan fisik, ini sudah diterapkan teman-teman di Kementerian PUPR,” kata Bambang Pardede. (Zul)