15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Wisuda Santri Pesantren Modern Darul Hikmah, Musa Rajekshah Ingatkan Pentingnya IPTEK dan IMTAK

3 min read
Wagub Sumut Musa Rajekshah menghadiri penyematan tanda wisuda santriwan-santriwati di Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Taman Pendidikan Islam

Wagub Sumut Musa Rajekshah menghadiri penyematan tanda wisuda santriwan-santriwati di Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Taman Pendidikan Islam

MEDAN | Intipos.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah ingatkan seluruh santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Taman Pendidikan Islam (PPMDH TPI) Medan, untuk meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), tanpa melupakan Iman dan Takwa (IMTAK) demi bekal masa depan yang lebih baik.

“Orang tua adik-adik semua pasti menyekolahkan di lembaga pendidikan agama ini, pondok pesantren karena menginginkan supaya akhlak anak-anaknya lebih baik, supaya ilmu yang didapat bisa bermanfaat sebagai amal jariyah. Hal sama juga yang kami inginkan, bagaimana generasi-generasi bangsa ini ke depan tidak hanya berilmu, tapi juga beriman, beramal saleh dan Insya Allah, semakin bertakwa,” ujar Ijeck, sapaan akrab Wagub dalam acara Wisuda ke-30 Santri Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Taman Pendidikan Islam di Kampus 1 Jalan Pelajar, Medan, Senin (30/5).

Ijeck juga mengingatkan para santri untuk punya cita-cita yang tinggi dan bermanfaat untuk orang lain. “Kalau kita tak punya cita-cita, hanya berharap yang penting bisa hidup saja, menurut saya ini tak pas. Kita selalu berpikir uang atau harta tak dibawa mati, memang betul tapi paling tidak ada yang baik yang bisa kita tinggalkan untuk anak, cucu, keturunan kita dan seluruh masyarakat. Harta dan ilmu yang bermanfaat untuk bekal kita di akhirat kelak,” katanya.

Baca Juga  Sekda Langkat Buka Bimtek KONI 2024: Komitmen Wujudkan Prestasi Olahraga yang Lebih Baik

Lebih lanjut Ijeck, berharap seluruh santri bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa khususnya daerahnya. “Ke depan, kalian juga harus berpikir bagaimana untuk kita sama-sama memperjuangkan bangsa dan negara yang kita cintai ini. Kehidupan para pejuang dahulu tidak semudah dengan sekarang yang semua sudah serba canggih baik itu alat komunikasi dan lainnya. Untuk itu manfaatkan ini dengan baik. tingkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, iman dan takwa Insya Allah kalian akan menjadi generasi terbaik,” tutupnya.

Hadir dalam acara Kepala Kanwil Kemenag Sumut Abd Amri Siregar, Ketua Badan Silaturahmi Pesantren Sumut Yulizar Parlagutan Lubis, Ketua Umum PP TPI Medan Ismet Danial Nasution, Ketua II PP TPI Medan Ikhrom Helmi Nasution, Alumni PPMDH TPI Medan yang juga Wakil Ketua Umum MUI Sumut Ardiansyah.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP TPI Medan Ismet Danial Nasution menyampaikan TPI didirikan pada 1 Mei 1950 di Medan. PPMDH TPI didirikan oleh KH Rivai Abdul Manaf Nasution dan rekan-rekannya yang diharapkan sebagai tempat pendidikan generasi umat Islam yang beriman dan bertaqwa serta berbobot, rela berkorban demi negara, bangsa dan agama yang mampu mandiri dan berwiraswasta serta bergaul dalam masyarakat. “Tahun 1987, orang tua kami ayah kami Rivai Abdul Manaf Nasution telah berpulang. Maka kami berusaha untuk meneruskan cita-cita dan amanah dari beliau,” ujarnya.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Perayaan Natal ASN-THL Pemko Siantar di Balai Kota

Ismet Danial juga menyampaikan keinginannya untuk membangun sebuah gedung Auditorium untuk kelancaran para santri dalam belajar. Ia pun berkeinginan memberi nama Auditorium tersebut dengan nama Wagub Musa Rajekshah.

“Kami baru membangun masjid di sini dengan nama almarhuma ibunda kami, nah sedang proses kami rencanakan di antara kampus ini di sebelah ada tanah kosong tapi sebelahnya sudah tanah kita, kalau nanti ada rezeki bisa membeli tanah tersebut kami ingin membuatnya menjadi auditorium dan kami beri nama Auditorium Musa Rajekshah,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Badan Silaturahmi Pesantren Sumut Yulizar Parlagutan Lubis berharap para wisudawan menjadi anak-anak yang bermanfaat bagi bangsa. “Mudah-mudahan anak-anakku ke depan akan menjadi orang-orang yang berguna. Hari ini kami ingin mengingatkan dari mimbar ini bahwa yang mendirikan republik ini adalah para ulama, guru agama dan santri-santri pondok pesantren. Bahkan sebelum lembaga pendidikan formal ada di republik ini, pesantren sudah hadir pada abad ke-17 masehi . Karena itu seharusnya sewajarnya yang mengisi berbagai tempat di republik ini baik di eksekutif, legislatif dan yudikatif adalah alumni-alumni pondok pesantren,” tutupnya. (RR)