15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Pembangunan Jalan Rp 2,7 Triliun oleh Gubsu Sangat Dinantikan Masyarakat

3 min read
tokoh pemuda Sumut Borkat Hasibuan SAg MSP mengemukakan Pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp 2,7 triliun yang diprogramkan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi

tokoh pemuda Sumut Borkat Hasibuan SAg MSP mengemukakan Pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp 2,7 triliun yang diprogramkan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi

Medan | intipos.com – Pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp 2,7 triliun yang diprogramkan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi ditargetkan selesai 2023 merupakan program yang sudah lama sangat dinantikan masyarakat.

Demikian dikemukakan tokoh pemuda Sumut Borkat Hasibuan SAg MSP kepada wartawan di Medan Jumat (29/4) sehubungan masih adanya pihak yang seolah-olah mempersoalkan kebijakan Gubsu Edy Rahmayadi itu.

“Sesungguhnya program ini sangat dinantikan masyarakat. Oleh sebab itu patut diberikan apresiasi kepada Gubsu Edy Rahmayadi yang mengimplementasikan impian masyarakat Sumut jalan mulus dan berkualitas,” ujar Borkat yang dikenal aktivis di sejumlah organisasi kemasyarakatan dan LSM tersebut.

Dikemukakannya pembangunan infrastuktur di Sumut pasca pendemi sangat diharapkan masyarakat meski secara masyarakat memaklumi untuk pembangunan infrastruktur itu perlu sumber data finansial dan material.

“Kita mengetahui bahwa pada saat terjadi bencatna wabah pandemi covid 19 2 tahun lalu sangat berdampak terhadap  segala sektor, terutama akibat adanya ‘refocusing’ atau penyesuaian anggaran di berbagai sektor karena pemerintah memerlukan dana untuk penanggulangan Covid 19,” ujarnya.

Demikian juga di bidang infrastruktur jalan mengalami ‘refocusing’ anggaran sehingga  hampir seluruh jalan propinsi mengalami kerusakan. Sejumlah ruas jalan terutama di kawasan pantai barat kondisinya memprihatinkan,

Baca Juga  Bupati Radiapoh Tinjau Perbaikan Jalan Penghubung Jawa Maraja Bah Jambi - Simpang Nagojor

“Jadi sudah lama masyarakat mengeluhkan tentang rusaknya jalan propinsi kita yang diakibatkan oleh tidak adanya perawatan dan pembangunan jalan akibat akuisisi dana ke penanggulangan Covid 19,” tuturnya.

“Kalau kita turun berdialog dengan rakyat maka rakyat dan masyarakat Sumut sangat mengharapkan adanya pembangunan infrastruktur jalan ini. Mereka lama mengimpikannya,” ujarnya.

“Pada saat harapan rakyat yang begitu besar kemudian kita mendengar akan ada pembangunan jalan yang cukup panjang dengan dana yang cukup besar saya kira seyogyanya lah memang kita sangat menyambut dan mengapresiasi ini,” lanjutnya.

Dikemukakannya hal ini adalah harapan warga Sumut sehingga diharapkan segera terealisasi sesuai dengan aturan yang berlaku dan semua warga Sumut tentu mengapresiasinya.

Oleh sebab itu Borkat mendorong Gubsu terus komit dan konsisten melaksanakan program yang sarat kepentingan rakyat ini. Kalau pun ada pihak yang menyorotinya diharapkan tetap dalam koridor agar proyek ini terlaksana sesuai ketentuan yang ada,

Intinya Borkat menyatakan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 450 km yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) ini sangat baik. Proyek dengan anggaran Rp 2,7 triliun yang dimulai tahun ini tersebut diharapkan sudah rampung pada tahun 2023.

Baca Juga  Camat se-Kabupaten Asahan Studi Tiru ke Pemerintah Kota Cimahi

Dari data yang ada saat ini jalan provinsi di Sumut dengan kondisi mantab sekitar 75%, sementara yang tidak mantab ada 25%. Artinya dari panjang jalan provinsi sekitar 3.005 km, hanya 750 km yang tidak mantab.

Pembangunan tersebut dilakukan melalui skema pendanaan multiyears atau tahun jamak serta dengan metode rancang dan bangun (design-build). Dengan menggunakan skema dan metode tersebut pembangunan bisa lebih cepat selesai.

Juga efisiensi dalam proses pengadaan (dilakukan satu kali) dan waktu pelaksanaan yang simultan dan paralel sehingga efektif dan ekonomis dari segi waktu dan biaya.

Selain itu, pandemi membuat semua rencana pembangunan terhambat. Hal ini diperparah dengan penurunan kondisi jalan 2,5 % per tahun. Sehingga pencapaian target pembangunan infrastruktur pada visi misi Gubernur menjadi terkendala. Maka dipilihlah skema pendanaan multiyears (tahun jamak) dan metode rancang bangun agar dalam dua tahun pembangunan cepat selesai. (01)