Menko Marves Luhut Minta Para Gubernur Mencontoh Gubernur Sulsel
3 min readINTIPOS | MAKASSAR – Upaya penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan menjadi percontohan untuk dilakukan provinsi lainnya.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan saat memimpin Rakor Pengendalian Covid secara virtual meminta gubernur lainnya khususnya di 8 provinsi penyumbang angka terbesar kasus penderita Covid-19 di Indonesia, agar mencontoh langkah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam penaganan Covid-19.
Luhut meminta para gubernur di 8 provinsi itu menyediakan pusat karantina bagi para OTG atau orang tanpa gejala. Sulsel sendiri hadir dengan Program Inovasi Karantina bagi pasien terkonfirmasi positif non gejala sehingga mereka tidak menularkan keluarganya yang lain.
“Saya ingin agar mereka (OTG) dan pasien bergejala ringan] dapat dirawat di pusat karantina supaya tidak berpotensi menularkan kepada keluarga mereka,” ujar Luhut.
“Saya ingin agar mereka (OTG dan pasien bergejala ringan) dapat dirawat di pusat karantina supaya tidak berpotensi menularkan kepada keluarga mereka, kutip Jubir Menko Marves Jodi Mahardi dari permintaan Menko Luhut saat memimpin Rakor Pengendalian Covid secara virtual pada Hari Kamis sore, 17 September 2020.
Adapun lokasi yang diusulkan menjadi pusat-pusat karantina, lanjut Jodi, adalah hotel bintang 2 atau 3.
“Pak Menko minta para gubernur untuk meniru langkah yang telah dilakukan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah” katanya.
baca juga : Gubernur Sumut Beri Bantuan Korban Angin Puting Beliung
Masih pada kesempatan yang sama. Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang turut hadir, mengatakan pemanfaatan hotel untuk sebagai tempat karantina dapat menjadi solusi terhadap tingginya okupansi ruang ICU di rumah sakit.
“Tentang kesiapan hotel saya sudah berkoordinasi dengan daerah, apabila anggaran daerah kurang kami bisa membantu untuk menyediakan dengan rekomendasi Puskesmas setempat,” jelasnya.
Sedangkan Nurdin Abdullah mengatakan untuk penanganan Covid-19, Sulsel selain memiliki kapasitas lab yang cukup besar, edukasi juga dilakukan, sinergi kabupaten/kota. Provinsi mengambil peran untuk merawat seluruh kasus-kasus positif yang ada di daerah.
baca juga : https://siberindo.co/17/09/2020/ekspetasi-terpenuhi-di-laga-versus-qatar/
Upaya yang dilakukan pemerintah adalah menunggu dan menjaga sampai vaksinasi bisa dilakukan.
“Satu kesyukuran kita, sejak pandemi covid-19 di Sulsel, rumah sakit tetap stabil, penangan OTG juga bisa kita isolasi dengan nyaman dengan pemberian gizi yang baik, sehingga hampir 5.000 yang kita isolasi di hotel itu menjadi edukator dan tersebar di masyarakat,” paparnya.
Dalam Rakor bersama para kepala daerah, Menko Luhut juga meminta Kementerian Kesehatan untuk memastikan kebutuhan obat dan terapi yang dibutuhkan untuk kesembuhan pasien-pasien covid19, terutama yang kritis.
Menko Luhut juga meminta agar sampai akhir tahun pemerintah pusat dan daerah fokus menangani Covid 19 sampai akhir tahun. Menurut Menko mustahil untuk menurunkan total jumlah penderita Covid sebelum vaksin atau obat Covid ditemukan.
Tapi kalau kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, TNI dan Polri bisa dilakukan dengan sistematis maka laju penambahan kasus dapat ditekan, angka kesembuhan dapat dinaikkan dan angka kematian dapat diturunkan.
Khusus kepada aparat TNI dan Polri, lanjut dia, Menko Luhut meminta agar operasi yustisi harus benar-benar dilaksanakan secara konsekuen dan disiplin.
Dalam rakor itu, Menko Luhut juga menerima banyak masukan dari para Gubernur. Hadir dalam rakor pengendalian Covid 19 Kamis sore ini antara lain Kepala BNPB Doni Monardo, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan dr. Alexander K. Ginting.(*rs)