Lestarikan Budaya Sumut, Nawal Lubis Dukung Pembakuan Tata Rias Pengantin Batak Toba
2 min readMEDAN | Intipos.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis mendukung Sub Konsorsium Tatarias Pengantin (TRP) Sumut untuk menetapkan pembakuan budaya TRP Batak Toba, guna mendapat pengakuan sebagai salah satu kekayaan adat istiadat dan budaya khas Sumut.
Dukungan ini disampaikan Nawal lubis saat menerima audiensi Pengurus Sub Konsorsium TRP Sumut di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (27/1). Menurut Nawal pembakuan tersebut sangat penting, agar budaya daerah dan adat istiadat Sumut tidak hilang dengan masuknya budaya luar.
“Ini sangat perlu dibakukan agar warisan leluhur terkait adat istiadat tata rias pengantin tidak hilang karena masuknya arus modernisasi,” kata Nawal Lubis.
Untuk membakukan TRP, Nawal berharap, agar lebih fokus pada satu budaya daerah terlebih dahulu hingga dilakukan berbagai uji kompetensi yang nantinya bisa diterapkan baik di kurikulum pendidikan formal maupun pendidikan luar sekolah. “Ibu –ibu patenkan dulu mana yang mau diangkat, fokus dulu kalau memang Batak Toba ya silakan, tak usah mikir yang lain,” ujarnya.
Nawal juga menyampaikan apresiasi atas upaya Sub Konsorsium TRP Sumut yang turut serta melestarikan dan memperkenalkan budaya daerah Sumut. Hal tersebut tentunya akan mendapat dukungan dari PKK Sumut. “Selaku Ketua TPP Sumut, tak mungkin saya tidak mendukung, apalagi untuk kemajuan dan pelestraian budaya sebagai warisan bagi generasi Sumut yang akan datang,” tegasnya.
Sementara Ketua Sub Konsorsium TRP Sumut Nurhayati Lubis mengatakan, pembakuan TRP Batak Toba untuk mengangkat dan melestarikan nilai budaya TRP Batak Toba, sehingga menjadi acuan masyarakat agar tidak terjadi kesalahan saat memakai pakaian adat.
Sebelumnya Sub Konsorsium TRP Sumut telah membakukan enam TRP yakni TRP Melayu, Karo, Sibolga, Simalungun, Mandailing Natal serta Tapanuli Selatan. “Telah dilakukan uji kompetensi dan digunakan di seluruh Indonesia, serta masuk di kurikulum pendidikan formal maupun pendidikan luar sekolah,” katanya.
Dijelaskannya, dalam upaya membakukan TRP Batak Toba, terlebih dahulu dilaksanakan lokakarya, yang akan dilaksanakan di Kota Balige, Kabupaten Toba. Kemudian lokakarya, seminar dan uji kompetensi.
“TRP Sumut berharap dukungan masyarakat dan peran serta Pemerintah Daerah (Pemda) maupun tokoh adat, tokok masyarakat agar pembakuan ini berjalan sesuai rencana,” harapnya.
Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sumut Nurlela, Ketua Horas Bangso Batak Sumut Lamsiang Sitompul, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Sumut Mindo Beauti Indriani Napitupulu, Sekretaris HIPKI Sumut Andreas Perangin-angin dan pengurus TRP Sumut. (RR)