Jaga Prokes dan Junjung Kerukunan pada Nataru
4 min readINTIPOS | Medan – Pemuka lintas agama Sumut meminta masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dan ubah laku menghadapi dua momen besar dalam waktu dekat ini, yakni perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Hal itu dikemukakan para perwakilan majelis-majelis Agama Propinsi Sumatera Utara (Sumut) pada pertemuan di Hotel Dharma Deli Medan, Selasa (14/12) dihadiri Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Prof Dr Syahrin Harahap MA dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Drs H Palit Muda Harahap MA.
Perwakilan majelis agama yang menandatangani imbauan pada forum yang difasilitasi UIN Sumut yaitu Ketua Majelis Ulama (MUI) Sumut Al Ustadz Dr H Maratua Simanjuntak MA, Pdt Asal P Tambunan (FKUB Protestan), Drs Albert Pakpahan (Keuskupan Agung Medan/ Katolik), Pdt Dr Eben Siagian (Persatuan Gereja Indonesia Wilayah Sumut), Pdt M Manogren (FKUB Hindu), Albert SE MM (Walubi Sumut) dan Lim Cung Yang (Matakin Kota Medan).
Pada forum ini para pemuka lintas agama mengimbau agar semua pihak terus menjaga kerukunan beragama yang sudah terbangun dengan baik saat ini serta tetap disiplin prokes terutama 5 M yaitu budaya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas serta ubah laku prokes harus tetap berjalan baik selama Nataru.
Kata Al Ustaz Maratua Simanjuntak, tahun ini masih akan dijalani dalam suasana keprihatinan karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Karena itu pihaknya mengajak agar seluruh aktivitas kemasyarakatan nantinya dilaksanakan dengan mematuhi prokes sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Prokes ini adalah sebagai ikhtiar bersama agar kita semua senantiasa sehat dan selamat di tengah pandemi yang belum selesai ini. Untuk itu, meski kita dibolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antarsesama,” ujar Maratua Simanjuntak.
Secara bergantian para pemuka lintas agama intinya senada meminta masyarakat dan pelaku usaha untuk terus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di masa liburan Nataru termasuk pada saat menjalankan peribadatan.
Kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes sangat penting karena kondisi penularan Covid-19 pasca periode liburan harus diantisipasi jangan sampai terjadi kelalaian di dalam hal itu.
Dikemukakan pemerintah memahami bahwa berbagai sektor kemasyarakatan sempat stagnan akibat pandemi harus dibangkitkan kembali, tapi perlu diingat, kita masih dalam kondisi Pandemi, sehingga diperlukan strategi untuk menyeimbangkan antara pergerakan kemasyarakatan dan pencegahan kasus Covid 19, salah satu strategi adalah dengan menerapkan pemberlakuan protokol cleanliness, health, safety, and environment sustainability.
Mereka mengatakan di era kenormalan baru kegiatan kemasyarakatan memang harus tetap berjalan, termasuk di sektor peribadatan. Akan tetapi, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah terjadinya kasus Covid-19.
Pemerintah juga diimbau benar-benar siap mengantisipasi momen Nataru dengan sosialisasi dan melakukan 3 T (Testing, Tracing, Treatment). Kegiatan ini hendaklah tetap diterapkan satgas penanganan Covid-19.
Pada kesempatan ini pemuka lintas agama Sumatera Utara (Sumut) mengimbau seluruh masyarakat propinsi ini tetap menjaga keharmonisan dalam menyambut Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) agar suasana kondusif tetap utuh.
Pada forum ini para pemuka lintas agama menegaskan kerukunan umat beragama sudah final di propinsi ini. Modal dasar keharmonisan ini bukan lagi hal yang baru bagi Sumut, melainkan sejak lama propinsi ini sudah menjadi model atau contoh kehidupan kerukunan umat beragama nasional.
“Beberapa hari lagi kaum Kristiani akan melaksanakan perayaan Natal dan bangsa Indonesia memasuki tahun baru 2022. Mari kita terus menjaga kerukunan dan keharmonisan umat beragama,” ujar Ketua MUI Sumut Dr H Maratua Simanjuntak MA.
Sembari mengucapkan syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan tanah air dan negara yang subur dan memiliki kebhinnekaan, Maratua mengimbau seluruh umat beragama untuk tetap menjaga keteguhan aqidah sembari menjaga kerukunan dan keharmonisan umat beragama, sebagai persaudaraan seagama, persaudaraan sebangsa dan persaudaraan sesama manusia.
Para pemuka lintas agama juga mengajak umat beragama untuk tetap menjaga protokol kesehatan, menjalankan usaha aktivitas sehari-hari serta menghormati sesama anak bangsa untuk menjalankan ajaran agamanya.
Para pemuka agama sepakat situasi yang sudah aman dan kondusif saat ini harus kita jaga dan pertahankan, agar masyarakat tetap merasa nyaman terutama saudara-saudara kita yang beragama Nasrani yang sedang merayakan hari rayanya dapat berjalan dengan baik, aman, tertib, dan lancar tidak ada gangguan sedikitpun.
Kemudian di dalam menghadapi tahun baru 2022, khususnya kepada masyarakat Sumut dalam merayakan tahun baru sesuai dengan koridor masing-masing, tidak perlu terlalu berhura-hura.
Diharap, pada perayaan tahun baru banyak mengisi dengan amaliyah-amaliyah demi untuk kehidupan yang lebih baik ke depannya. Kita juga wajib menjaga toleransi antar sesama pemeluk agama, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Untuk itu marilah kita semua segenap masyarakat bangsa Indonesia khususnya masyarakat Sumut untuk hidup rukun, saling menghargai dan senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama di daerah ini. (Zulfikar/Sofyan)