Empati Wali Kota Medan Respon Covid Patut Diapresiasi
4 min read
Medan || Intipos.com __ Sikap tanggap, peduli dan empati dari Wali Kota Medan Bobby Nasution terhadap perkembangan fenomena pandemi Covid-19 di ibukota Propinsi Sumatera Utara ini patut diapresiasi dan diberi acungan jempol. Minggu (22/08/21)
Setiap perkembangan yang ada, menantu Presiden Joko Widodo ini menyikapinya secara serius, fokus dan bersungguh-sungguh, sehingga jajaran staf dan para pemangku amanah terdorong menanganinya optimal.
Salah satu indikasi aktual, yakni kebijakan menghadirkan kapal KM Bukit Raya guna menampung masyarakat Medan yang menjalani isolasi mandiri, Bobby turun langsung mengendalikan kebijakan agar program ini efektif.
Ketika mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Terminal Bandar Deli Medan Belawan, Sabtu (21/8). Bobby menyatakan siap “mengawal” program ini di kota ini berjalan baik sembari mengucapkan terimakasih kepada pusat yang memberikan jatah kapal kepada Kota Medan.
Kesiapan Bobby “mengawal” perkembangan penanganan Covid seperti kehadiran kapal ini diharapkan membantu masyatakat Kota Medan menanggulangi permasalahan pandemi ini. Kapal ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi pelaksanaan isolasi terpusat (isoter).
Fasilitas isoter terapung menggunakan Kapal KM Bukit Raya ini berkapasitas 462 bed dengan standar protokol kesehatan dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat menunjang kesembuhan para pasien covid-19 seperti tempat tidur, panggung senam, sarana ibadah dan fasilitas hiburan lainya.
Tidak hanya itu saja tenaga kesehatan yang ditugaskan juga selalu siap sedia memantau kondisi pasien selama menjalani isolasi. Hingga saat ini tercatat sudah ada 11 pasien covid-19 yang menjalani isolasi di tempat isoter terapung tersebut.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri yang sudah memberikan jatah kapal kepada Kota Medan. Dari lima kabupaten dan kota di Indonesia, Kota Medan salah satunya yang mendapatkan bantuan KM Bukit Raya,” kata Bobby Nasution.
Sekilas tentang kapal ini sebenarnya dapat menampung 900 orang lebih namun karena di desain sesuai dengan standar protokol kesehatan maka kapal ini bisa menampung lebih kurang 462 bed isolasi.
(Potensi Lokal)
Kehadiran kapal ini tentu saja sudah sangat membantu Pemko Medan untuk menambah ketersediaan bed isolasi. Kapal ini difokuskan untuk lima wilayah di Medan bagian utara, karena memang Kota Medan terbagi menjadi beberapa wilayah mengingat luasnya kota Medan.
Bobby Nasution juga berharap kapal ini dapat membantu menampung masyarakat kota Medan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah. Apalagi Bobby Nasution menyebutkan saat ini masih ada sekitar 8000 masyarakat kota Medan yang melakukan isolasi secara mandiri.
“Saya berharap ini dapat menampung masyarakat kota Medan yang masih melakukan isolasi mandiri dirumah, karena memang jumlahnya masih cukup banyak.”harap Bobby Nasution sembari mengatakan target kedepanya akan membuka isoter di tingkat Kecamatan.
Penanggulangan pandemi tidak cukup hanya kerjasama Pemerintah saja, masyarakat juga harus mendukung program-program Pemerintah sehingga masalah covid-19 ini dapat teratasi bersama-sama secara baik.
Salah satunya adalah isolasi terapung ini penting sekali mendapat dukungan dari masyarakat.
Respon Bobby terhadap isoter ini juga dilakukannya dengan mendayagunakan potensi lokal. Misalnya sebelumnya Pemko Medan juga sudah menyiapkan dua tempat isoter diantaranya di gedung P4TK dan Eks Hotel Soechi.
Sikap tanggap ini bernilai strategis karena selain terus mendorong masyarakat untuk lebih disiplin 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan menghindari mobilitas serta protokol kesehatan lainnya termasuk vaksinasi, kunci penanganan covid-19 salah satunya adalah isoter.
Sejauh ini Pemerintah Kota Medan sudah menyiapkan tiga lokasi isolasi mandiri (isoman) bagi pasien positif Covid-19.
Ketiga tempat isolasi mandiri itu adalah selain eks Hotel Soechi dan Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) juga RSUD dr Pirngadi Medan.
Ketiga lokasi ini disiapkan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 di Medan. Ini merupakan sikap tanggap, responsif dan empati dari pimpinan kota Medan.
(Sinkron dan Sinerji)
Reaponsif dan sikap tanggap Wali Kota Medan Bobby Nasution ini sinkron dan bersinerji dengan kokitmen Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Dari data yang ada di tingkat propinsi bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menyiapkan tempat isolasi terpadu (Isoter) tahap II sebagai langkah serius pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19. Targetnya ada 2.000 bed yang tersedia bagi pasien.
Seperti yang diketahui, pada tahap awal, pemerintah provinsi Sumatera Utara bersama Kota Medan telah membuka 4 lokasi isoter.
Empat tempat itu berada di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan, Hotel Soechi, Kodam I/BB (Khusus personel TNI), Belakang Polda (Khusus Polri) dan Asrama Haji Kota Medan.
Dimana dari 4 lokasi tersebut ada total 1.476 bed yang tersedia. Selanjutnya, untuk tahap II, Gubsu Edy menyebutkan ada tiga tempat yang akan disiapkan untuk tempat isoter.
“Itu yang tahap 2 kita menyiapkan tempat di Marta Friska dengan jumlah 100 bed, BPSDM, 400 bed dan kapal Pelni masih akan disiapkan,” ucapnya Selasa (10/8/2021).
Edy menyebutkan, ada sekitar 2.000 bed lagi yang akan dipersiapkan pemerintah dalam penanganan lonjakan virus COVID-19. Namun, ia berharap itu hanya persiapan, semoga kasus COVID-19 di Sumut tidak sampai memenuhi 2.000 bed yang tersedia atau malah kebutuhan bed berkurang.
“Tapi saya harap dengan isoter tahap 1 ini sudah cukup untuk penanganan virus COVID-19 jangan bertambah tapi saya harap berkurang,” ucapnya.
Lanjut Edy pihaknya pun akan mengecek kesiapan kabupaten dan kota yang sudah memasuki level 3, seperti Deli Serdang dan kota Binjai. (Ir Zulfikar Tanjung)