Terapkan Manajemen Krisis Antisipasi Lonjakan Covid 19 Di Kabupaten Bangkalan
2 min readINTIPOS | Bangkalan – Kapolda Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, didampingi Wakapolda Jatim, Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Kapolres, Irdam, Pejabat Utama (PJU) Kodam V Brawijaya, Dandim dan Bupati Bangkalan, melakukan Management Krisis untuk mengantisipasi meningkatnya covid di Kabupaten tersebut, diantaranya melakukan pengecekan ruang Isolasi Kantor BPWS Bangkalan.
Ruang isolasi yang disiapkan di kantor BPWS Bangkalan ini untuk sementara. Nantinya akan disiapkan bagi masyarakat yang terkonfirmasi reaktif melalui swab test antigen sambil menunggu hasil Test PCR.
“Sementara itu di Kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) tersebut dapat menampung sebanyak 60 pasien Covid 19,”jelas Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Senin (07/06/2021) siang.
Forkopimda jatim melaksanakan management krisis di Bangkalan terkait 3-T di 4 (empat) Kecamatan. Selain itu memindahkan warga yang positif, namun melakukan isolasi mandiri untuk dipindah ke Balai Diklat Bangkalan dan RS lapangan di indrapura oleh tim Covid Hunter.
“Selain itu juga menyiapkan balai diklat Bangkalan dengan 70 bed dan RS lapangan indrapura 200 bed, juga hasil dengan ibu Gubernur dan walikota surabaya serta Dinkes Provinsi dengan menyiapkan 6 (enam) rumah sakit di Surabaya. Serta menambah tim ambulance dari polda, kodam dan dinkes serta mobile PCR,”kata Kapolda.
Selain itu disiapkan 30.000 Swab Antigen untuk pelaksanaan 3-T kemudian untuk kegiatan 5-M dilaksanakan penyemprotan disinfektan, pembagian masker oleh tim gabungan Ditlantas, Dit samapta dan Bimmas bergabung dengan jajaran Kodam V Brawijaya sebanyak 200.000 secara bertahap dan menggalang tokoh agama untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat.
“Kemudian melaksanakan mikro lock down di 4 (empat) Kecamatan yaitu kecamatan Bangkalan, kecamatan Lampis, kecamatan Arusbaya dan Kecamatan Geger, selanjutnya memberikan bantuan kepada setiap kepala keluarga berupa sembako,”tukasnya.
Usai melakukan pengecekan ruang Isolasi di Kantor BPWS Bangkalan. Rombongan melanjutkan meninjau di Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan. Hal tersebut di lakukan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Dimana terdapat 18 Tenaga Kesehatan (Nakes) dan pegawai RS terpapar Covid-19 pasca libur Idul Fitri, Dan sesuai hasil kesepakan akan ada penambahan tempat tidur dari 90 bed menjadi 140 bed.
Sesuai laporan dari Direktur Rumkit, bahwa di RS Syarifah kekurangan mobil ambulance Jenasah, ambulan pasien Covid-19 serta nakes radiologi, dokter anastesi dan dokter paru. polda Jatim, Kodam Brawijaya dan Pemprov telah menyiapkan Ambulan. Terkait adanya kebutuhan fasilitas mobil maupun nakes, Polda Jatim telah menyiapkan ambulance Jenazah maupun ambulance pasien Covid-19.
“Sedangkan untuk kebutuhan lain seperti tenaga kesehatan, dokter anastesi dan paru akan disiapkan dari RS dr Soetomo, Surabaya, selain itu di kantor Balai Diklat BPKSDA nantinya juga disiapkan untuk ruang Isolasi bagi masyarakat yang positif Covid-19,”terang Nico.
Ruang isolasi Balai Diklat BPKSDA Bangkalan, merupakan salah satu ruang isolasi yang disiapkan oleh Forkopimda Kabupaten Bangkalan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Balai diklat BPKSDA dapat menampung sebanyak 74 pasien Covid-19, dimana saat ini terdapat 22 pasien positif Covid-19 dengan rincian 9 orang positif dari PCR test dan 13 orang positif dari Swab Test,”tandasnya.
Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya tidak hanya melakukan pengecekan di tiga lokasi saja. Melainkan juga melakukan pengecekan penyekatan arus dari Madura menuju ke Surabaya, di pintu keluar keluar Suramadu.(hms/tyo)