300 Buku Dari Langkat Untuk Samosir, Ini Perjalanan Diky Sosok Inspiratif Muda Ke Plosok Negri
3 min readLANGKAT | Intipos.com – Dikala anak remaja zaman sekarang yang menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak penting dan seakan membuang waktu, namun lain halnya yang dilakukan oleh seorang Pemuda Inspiratif asal Kota Stabat Kabupaten Langkat ini. Selasa (16/03/21).
Sosok muda inspiratif tersebut bernama Diky Pratama 23Tahun yang rela melakukan perjalanan jauh guna membagikan buku-buku pelajaran kepada anak-anak yang berada di plosok Desa terpencil.
Atas panggilan hatinya Dikkuy biasa pemuda ini dipanggil memberi nama kegiatannya yaitu 300 Buku Untuk Anak Desa.
Dikkuy memperoleh buku serta peralatan tulis lainnya dari Donasi yang ia buka bersama rekan-rekannya yang berada di beberapa kota seperti Kota Medan, Binjai dan Stabat.
” Selama tiga hari saya bersama rekan-rekan yang ada di Kota Medan mengumpulkan Donasi berupa buku tulis,alat tulis dan poster pelajaran atas inisiatif saya “ujarnya
Setelah mengumpulkan banyak buku dan alat tulis di Kota Medan untuk dibagikan nantinya. Dengan menggunakan motor Clasicnya Honda Win 100 Dikkuy yang melakukan perjalanan ini seorang diri pun bergerak dari Medan menuju ke Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun. Senin (08/03/21) sekitar pukul 12:30wib
” selama 8 hari saya akan berkeliling di Pulau Samosir untuk membagikan buku-buku hasil donasi ke desa-desa terpencil disana ” ungkap Dikkuy.
Sesampainya Di Pelabuhan Tiga Ras, Dikkuy pun melanjutkan penyebrangan ke Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir. Kemudian ia pun bergerak ketujuan pertama yaitu Desa Lumban Suhi-suhi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Selasa (09/03).
Baca juga : Tiorita Intruksikan PKK Langkat Bantu Sosialisasi Vaksinasi Covid 19
Kedatangan Dikkuy diDesa itu pun disambut antusias oleh anak-anak setempat dan Ia pun langsung mengajak mereka untuk mewarnai bersama dan ia juga membagikan buku-buku hasil donasi dari rekan-rekannya.
” Sampai di Lumban Suhi-suhi saya disambut sama anak anak diDesa itu, mereka juga ramah ” jelas Diky
Keesokan Harinya (Rabu/10/03) Diky bergerak kelokasi kedua yang berada di Pesisir Pulau Samosir tepatnya di Desa Pasir Putih Parbaba selama 2 Hari diDesa itu Diky pun mendirikan Tenda Camping untuk dirinya beristirahat malam dan melakukan kegiatan yang sama bersama anak-anak Desa esok harinya.
“Tidak ada niat baik yang sia-sia, saya hanya ingin dunia permotoran tidak hanya sekedar motor-motoran tapi juga harus sambil beramal ” ungkapnya.
Setelah selesai membagikan buku di Desa Pasir Putih Parbaba, Diky kembali melakukan perjalanan ketujuan ketiga yaitu Danau Sidihoni, dan memutuskan bermalam disekitara Danau yang berada diatas Danau Toba tersebut. Jumat (12/03)
Lalu keesokannya ia pun melakukan kegiatan yang sama seperti sebelumnya, tertawa bersama anak-anak ditepian Danau, dan melihat anak-anak sekitar sedang mencuci pakaian dengan bahagianya. Sabtu (13/03)
Setelah itu ia kembali melakukan perjalanan menuju Desa Nainggolan dan berkeliling hingga ke Tomok untuk melakukan penyebrangan dari Pelabuhan Tomok menuju Parapat.
Tepat diparapat ia bertemu dengan anak-anak disekitaran bawah kapal ferry tengah mengutip koin yang dilempar dari para penumpang dikapal tersebut.
Kemudian Diky mengajak anak-anak itu untuk berkumpul ditepian pelabuhan dan membagikan kembali buku-buku yang masih tersisa. Minggu (14/03).
“Sebab berbuat kebaikan tidak harus menunggu kaya raya bergemilang harta, karna bagi saya tawa mereka adalah energi saya” katanya.
Baca juga : https://indocybernews.com/plt-gubernur-sulsel-minta-pelayanan-bisa-sampai-ke-masyarakat/
Setelah puas membagikan 300 buku di Pulau Samosir selama beberapa hari, Diky pun tiba diParapat ia melakukan perjalanan pulang via Parapat-Siantar.
Dan pada Senin (15/03) ia memulai perjalanan kembali menuju Kota Medan dan kemudian ia kembali tiba dikota Stabat Pada Senin (16/03).
Perjalanan Diky menuju Desa terpencil di Pulau Samosir tak semudah yang dibayangkan, dirinya juga harus mengalami beberapa accident dijalan dan mogok juga ia rasakan.
” Ya kalau kemarin sempat jatuh di Jalan tikungan menurun di Desa Nainggolan menuju ke Tomok, karena ada oli tercecer gak keliatan ” ujarnya
Motor clasicnya juga sempat mogok dan harus ganti busi di Daerah Aek Nauli. Namun hal itu lah yang menjadikan dirinya semangat dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Dirinya juga berharap, kegiatan yang ia lakukan menjadi contoh inspiratif kepada Kaum Milenial zaman sekarang yang punya kegiatan positif seperti dirinya.
” harapannya saya sih semoga saja anak remaja sekrang dapat ikuti jejak saya dan tidak ugal-ugalan dijalan yang dapat membahayakan orang lain ” pungkasnya.
Diakhir wawancara Diky juga mengatakan Jangan pernah pilah-pilih untuk tetap melakukan hal-hal baik, selagi masih muda jadilah anak muda yang mampu melakukan perubahan dari hal kecil sekalipun. (Ay29)