15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Kunjungi Pulau Lantigiang Selayar, Gubernur: Tidak Mungkin Bisa Diperjualbelikan

2 min read

INTIPOS | SELAYAR – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, melakukan peninjauan langsung ke Pulau Lantigiang usai menerima laporan bahwa pulau yang berada di Kepulauan Selayar ini diperjualbelikan. Pulau ini berada di Kawasan Taman Nasional Takabonerate.

Nurdin melakukan peninjauan dengan menggunakan helikopter. Ia didampingi Bupati Selayar, Muhammad Basli Ali, Rabu, 3 Februari 2021.

Pulau ini secara administrasi berada di wilayah Desa Jinato. Dengan luas pulau sekira 5,6 Ha. Nurdin mengatakan, pulaunya memiliki atol yang menarik.

Pulau didominasi oleh tumbuhan jenis cemara laut, santigi pasir, dan ketapang. Juga menjadi tempat bertelur satwa liar dilindungi jenis penyu.

Baca juga : Gegara Tensi Darah, Danyon C Pelopor Hampir Gagal Divaksin Covid 19

“Tidak akan mungkin untuk dibeli oleh siapapun, karena sudah menjadi kawasan nasional,” kata Nurdin Abdullah.

Ia menjelaskan, kasus tersebut bermula dari warga Selayar yang menikah dengan orang Jerman. Kemudian mencoba melakukan negosiasi pembelian dengan kepala desa.

Baca Juga  Perayaan Natal Oikumene 2024: Pj Bupati Langkat Ingatkan Pentingnya Kebersamaan dalam Keberagaman

Baca juga : Kapolri Kunjungi Kejaksaan Agung RI, Ini Kata Kejagung ST Burhanuddin

Pulau ini telah kembali secara utuh dan sekarang dalam proses hukum. Terdapat rencana bahwa pulau tersebut akan dibangun resort di atas atol.

“Insyaallah itu tidak akan mungkin bisa diperjualbelikan. Dan kepada seluruh masyarakat, saya berharap Taman Nasional Takabonerate ini adalah kawasan strategis yang tentu kita lindungi,” tegasnya.

Baca juga : Gubernur Bersama Wakapolda dan Kasdam V / Brawijaya Resmikan RS Lapangan Di Madiun

Nurdin mengungkapkan, Bupati Selayar telah mengambil langkah-langkah dan sekarang kasusnya ditangani pihak kepolisian. Transaksi awal yang dilakukan adalah dengan panjar Rp 10 juta, dari dugaan penjualan pulau seharga Rp 900 juta.

“Pulaunya sendiri tidak jadi (dijual). Karena memang baru panjar Rp 10 juta. Dan tidak akan mungkin ada aparatur pemerintah yang bisa membuat transaksi itu. Makanya, saya datang ke sana memastikan,” jelasnya.

Baca Juga  Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Pimpin Langsung Penertiban Baliho Tidak Berizin

Nurdin menegaskan, Pulau Lantigiang masih alami. Ia juga membantah klaim warga yang mengaku memiliki pulau tersebut. Warga mengklaim lahan dengan dasar telah menanam pohon kelapa di sana.

“Tadi mengecek itu masih alami, tidak ada sentuhan-sentuhan manusia. Kalau ada yang mengatakan mereka turun temurun, (punya) kelapa dan sebagainya, itu tidak ada,” ujarnya.

Selain mengunjungi Pulau Lantigiang, Nurdin juga melakukan kunjungan ke Pulau Kayuadi untuk melihat rencana pembangunan airport, sebagai infrastruktur pendukung pariwisata.

“Kami juga mengunjungi Kayuadi untuk melihat rencana pembangunan airport karena memang terdapat atol terbesar ketiga dunia, itu ada di Taka Bonerate. Itu akses menuju ke Taman Nasional. Ini luar biasa taman nasional kita. Saya berharap pembangunan airport yang sudah dilakukan sebelumnya, itu akan dilanjutkan,” pungkasnya. (*)