Siswa SMAN 1 Lhokseumawe Kunjungi Situs Radio Rimba Raya
1 min readLhokseumawe | Intipos.com – Siswa dan guru SMAN 1 Lhokseumawe berkunjung dan melakukan observasi ke Radio Perjuangan Rimba Raya di Gampong Burni Bies, Timang Gajah, Bener Meriah, Senin (10/10/2022).
“Kunjungan dan observasi ini dalam rangka proses kegiatan belajar mengajar untuk mata pelajaran sejarah, materi Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa dan Dampak Agresi Militer Belanda Kedua pada Tanggal 19 Desember 1948,” ungkap Sulaiman, S.Pd guru pembimbing sejarah koordinator lapangan observasi.
baca juga : Wali Kota Bandung Tegaskan ASN Tidak Boleh Ikut Politik Praktis
Disebutkan, generasi penerus bangsa seperti siswa-siswi SMA Negeri 1 Lhokseumawe harus mengetahui sejarah perjuangan Radio Rimba Raya.
Di mana perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan pasca-proklamasi merupakan masa-masa yang sangat genting dan berat.
Kemudian, setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih mendapat Agresi Militer dari Belanda pada tanggal 21 Juni 1947.
Perang gerilya menjadi pilihan yang diambil oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada saat itu bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Belanda masih tidak mengakui kemerdekaan Indonesia sehingga pada 19 Desember 1948 Agresi Militer kembali terjadi.
“Belanda menebar berita bohong tentang bubarnya Indonesia kepada seluruh dunia, lalu memutus semua akses Indonesia kepada dunia internasional dengan cara menghancurkan Radio Republik Indonesia (RRI) di Yogyakarta,” Sulaiman dalam keterangannya kepada Rakyat Aceh, Senin (10/10/2022).
Namun, lanjut dia, di kawasan Kabupaten Aceh Tengah, ada sebuah radio yang bernama Radio Rimba Raya yang masih mengudara kala itu .
Radio Rimba Raya inilah yang akhirnya menyuarakan bahwa Indonesia masih ada dan merdeka. Dahulu, radio ini memancarkan siarannya dengan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, dan Urdu. (red).