15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Program Edukasi NFT dan Blockchain untuk Kaum Muda Diluncurkan

3 min read
Program Edukasi NFT dan Blockchain untuk Kaum Muda Diluncurkan

Program Edukasi NFT dan Blockchain untuk Kaum Muda Diluncurkan

Medan | Intipos.com – Seri webinar memuat berbagai pengetahuan tentang NFT dan Blockchain diluncurkan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi baru-baru ini sebagai bagian dari kampanye #MakinCakapDigital.

Kepada intipos.com di Medan melalui digital pers pihak GNLD Siberkreasi, Minggu (27/2) menyampaikan program ini bertujuan mengedukasi publik, khususnya merespon lonjakan minat terhadap cryptocurrency dan blockchain di kalangan anak muda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.

Bertajuk “Obral Obrol literasi Digital (OOTD)” program yang didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini ditayangkan perdana di YouTube pada 17 Februari dengan topik “Mengenal Dunia NFT dan Blockchain.”

Pembicara yang hadir antara lain Syammas P. Sarbini dari Komunitas NFT Indonesia, Bhredipta Socarana dari Youth IGF (forum tata kelola Internet), dan kolektor NFT Indonesia Dennis Adhiswara.

Seiring pertumbuhan cryptocurrency yang berlangsung di seluruh dunia, Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan khususnya dalam mengadopsi teknologi baru.

Tahun lalu, sebuah laporan dari startup pendidikan blockchain Australia menempatkan Indonesia pada peringkat tertinggi dalam daftar negara dengan minat terbesar pada crypto.

Menurut laporan tersebut, jumlah pencarian Google pada cryptocurrency, NFT, dan blockchaindi Indonesia melonjak selama dua belas bulan terakhir dibandingkan dengan negara lain. Indonesia juga mengalami salah satu peningkatan tertinggi terkait keterlibatan dengan artikel crypto secara global.

Baca Juga  Gerindra Bela Warga, 17 Rumah di Jl. Gandhi Medan Batal Dieksekusi

Peningkatan ketertarikan ini dibuktikan lewat acara webinarini, dimana ratusan peserta hadir secara live di YouTube, dan hingga hari ini ribuan orang telah menonton rekaman video webinar ini. Pada webinar tersebut, Syammas P. Sarbini dari Komunitas NFT Indonesia membuka diskusi dengan topik mengenai dasar-dasar NFT dan bagaimana pengaplikasiannya di dunia saat ini.

Sementara itu, Bhredipta Socarana dari Indonesian Youth IGF berbicara tentang literasi digital seputar sistem blockchain, implementasinya, serta sejauh mana pengguna di Indonesia paham mengenai manfaat dan potensinya.

Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 7,4 juta pemilik cryptocurrency yang ada di Indonesia, atau meningkat 85% dibandingkan tahun 2020.

Pada awal tahun ini, Indonesia juga menjadi sorotan global awal setelah seorang mahasiswa, Sultan Gustaf Al Ghozali, berhasil menjual swafoto dirinya dalam bentuk NFT “Ghozali Everyday” dan meraup untung hingga 1 juta USD.

Namun Syammas P. Sarbini mengingatkan masyarakat agar tidak terburu-buru dalam berinvestasi. “Ghozali Everyday adalah anomali. Siapa pun yang ingin menjelajahi dunia NFT dan blockchain perlu fokus pada komunitas dan pertumbuhan, bukan pada menghasilkan uang dengan mudah,” ujarnya selama webinar saat menyoroti pentingnya memahami platform, baik risiko maupun peluang, dibandingkan hanya sekadar mengikuti arus.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Pelantikan dan Pelatihan Relawan Damkar Siantar Tahun 2024

Dennis Adhiswara, seorang tokoh masyarakat dan kolektor NFT, mengungkapkan pendapat serupa. Pada webinar tersebut, ia berbagi pengalamannya dalam memilih dan mengoleksi karya seni NFT.

“Nilai dan potensi nyata NFT terletak pada teknologinya. Masyarakat perlu memahami dan mengetahui seluk beluk teknologi yang mendukungnya, memahami tantangannya, dan melindungi diri dari penipuan,” ujar Dennis.

Untuk mengantisipasi risiko dalam berinvestasi NFT, pemerintah telah menjalankan berbagai program literasi digital untuk mengedukasi masyarakat Indonesia, khususnya terkait keamanan navigasi teknologi dan keterampilan digital yang diperlukan untuk dapat mengoptimalkan inovasi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai inisiatif GNLDSiberkreasi lainnya, silakan kunjungi http://info.literasidigital.id dan ikuti @siberkreasi di media sosial untuk acara-acara mendatang.

(FUNGSI UTAMA)

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo), melalui Ditjen Aptika, memiliki fungsi utama menyebarluaskan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Kemenkominfo bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sebagai mitra untuk memberikan edukasi dalam literasi digital kepada masyarakat melalui berbagai bentuk media. Gerakan ini difokuskan pada pemanfaatan literasi digital sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bangsa dan memajukan bangsa Indonesia. (01)