Pj Gubernur Sumut Kukuhkan Tyas Fatoni Jadi Bunda Literasi
2 min readMEDAN | Intipos.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni mengukuhkan Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Tyas Fatoni menjadi Bunda Literasi Sumut. Kegiatan ini berlangsung di Aula Raja Inal Siregar, Jalan Diponegoro No 30 Medan, Sumut, Selasa (3/9/2024).
“Saya mengucapkan selamat kepada Bunda Literasi yang sudah dikukuhkan. Pengukuhan Bunda Literasi sangat penting dan strategis, karena secara filosofis mempunyai makna bahwa peran ibu sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara,” ujar Fatoni.
Fatoni menyampaikan dengan membaca dan membudayakan literasi, maka segala ilmu pengetahuan bisa diperoleh. Hal ini dilakukan dengan berdiskusi, mengikuti seminar dan webinar.
“Literasi juga bisa menciptakan generasi unggul. Ada empat macam generasi unggul yang bisa diciptakan melalui literasi, yakni generasi cerdas, pintar, inovatif, dan kreatif,” ucap Fatoni.
Menurutnya, generasi yang cerdas adalah generasi yang mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan informasi di dalam kehidupan sehari-hari. Generasi pintar adalah orang yang mempunyai banyak ilmu dan pengetahuan sera mampu menangkap informasi dengan cepat dan tepat.
Sementara itu, generasi kreatif adalah generasi yang mempunyai kemampuan untuk membuat perbedaan dalam melakukan semua hal, cara bekerja, pola pikir, bertindak, bersikap dengan cara yang berbeda, efektif dan lebih efisien.
“Generasi inovatif adalah generasi yang melakukan sesuatu dengan perencanaan dengan tujuan yang jelas, baik dengan proses yang jelas dengan target, sehingga dengan literasi maka generasi unggul seperti ini bisa kita ciptakan,” kata Fatoni.
Oleh karena itu, menurut Fatoni peran dari Bunda Literasi serta para ibu sangar penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan membudayakan kebiasaan membaca terlebih dahulu di lingkungan keluarga.
“Kalau kita sudah membiasakan dengan budaya literasi di dalam keluarga, maka akan bertambah ilmu untuk seluruh keluarga, mulai dari suami, istri, dan anak-anak,” katanya.
Budaya literasi juga bisa diterapkan dengan menggelar berbagai macam kompetisi. Misalnya, dengan membuat lomba mulai dari desa, kota, kabupaten, hingga provinsi. Begitupula dengan kehadiran perpustakaan keliling yang juga mampu meningkatkan budaya literasi bagi masyarakat.
“Itu perlu kita ciptakan semuanya agar budaya literasi bisa maksimal di Sumatera Utara,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, Ketua DWP Sumut Dian Arief Trinugroho, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut Dwi Endah Purwanti, Forkopimda Sumut, organisasi dan pengurus perpustakaan se-Sumut, serta pimpinan OPD Sumut, dan undangan lainnya. (RR)