15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Menantang Gelombang : Edy Rahmayadi dengan 26 Kursi di Samudra Pilgub Sumut

3 min read
Edy Rahmayadi dengan 26 Kursi di Samudra Pilgub Sumut

Edy Rahmayadi dengan 26 Kursi di Samudra Pilgub Sumut

Oleh Zulfikar Tanjung

Ketika Edy Rahmayadi melangkah ke arena Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024, ia membawa modal politik yang di atas kertas mungkin terlihat terbatas—dukungan dari koalisi partai dengan total 26 kursi di DPRD Sumut bersama pendampingnya Hasan Basri Sagala selaku Calon Wagub.

Meski demikian, Edy tidak gentar menghadapi samudra gelombang Pilgub Sumut yang kerap kali bergelombang tinggi.

Sebagai petahana, Panglima Kostrad TNI pada masanya ini berhadapan dengan tantangan politik yang tidak bisa dipandang sebelah mata, namun letnan jenderal purnawirawan ini tampaknya telah menyiapkan strategi yang matang dan penuh keyakinan.

*[Keuntungan sebagai Petahana : Kekuatan yang Tak Tergoyahkan]*

Sebagai petahana, Edy Rahmayadi memiliki keunggulan yang tidak bisa diabaikan. Selama menjabat, ia telah membangun rekognisi publik yang luas.

Masyarakat Sumatera Utara telah mengenalnya dan sebagian besar sudah merasakan dampak dari kebijakan yang ia jalankan.

Ini memberikan Edy pijakan kuat di tengah arena kompetitif Pilgub Sumut, di mana nama besar dengan panggilan “Ayah Edy” dan rekam jejak menjadi aset utama.

Dalam posisi ini, Edy tidak hanya mengandalkan jumlah kursi partai pengusung, tetapi juga pengalaman dan kinerjanya sebagai gubernur.

Kinerjanya di pemerintahan dapat menjadi katalis untuk menggerakkan mesin politiknya, terutama di tengah keterbatasan dukungan partai.

Lagipula, beberapa analisis menyebutkan, suara riil pemilih pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah kursi partai politik pengusungnya.

Baca Juga  Soal Eksekusi 17 Rumah di Jalan Gandhi Medan, Fraksi Gerindra Minta Tunggu Proses Hukum

Banyak faktor lain yang memperngaruhi, diantaranya preferensi pemilih pada tingkat pemilihan lokal seperti gubernur sering kali berbeda dengan preferensi pada pemilihan legislatif.

Pemilih mungkin mendukung partai tertentu di DPRD, tetapi memilih pasangan calon gubernur yang berbeda.

*[PDIP: Perahu Besar dalam Koalisi Kecil]*

Dukungan PDIP, partai dengan basis massa besar dan 20 kursi di DPRD Sumut, menjadi tonggak utama bagi Edy Rahmayadi.

PDIP bukan hanya sekadar partai besar namun ia adalah kendaraan politik dengan jaringan luas dan basis pendukung setia yang tersebar di seluruh penjuru Sumatera Utara.

Dukungan ini memberikan Edy Rahmayadi keunggulan signifikan, terutama dalam mobilisasi suara di kalangan pemilih tradisional PDIP.

PDIP juga dikenal dengan soliditas kadernya.

Para kader partai ini terkenal loyal dalam memperjuangkan keputusan DPP, termasuk dalam pemilihan kepala daerah.

Soliditas ini, ditambah dengan motto partai “wong cilik,” memungkinkan PDIP dan Edy Rahmayadi untuk menarik dukungan tidak hanya dari kader partai, tetapi juga dari massa yang lebih luas.

Pendekatan yang populis dan pro-rakyat ini menjadi kunci dalam memenangkan hati pemilih yang merasa dekat dengan isu-isu keseharian mereka.

*[Kecil di Kursi, Besar di Hati]*

Meskipun hanya didukung oleh koalisi dengan total 26 kursi, Edy Rahmayadi tidak hanya mengandalkan jumlah kursi, melainkan juga pada kemampuannya untuk membangun kepercayaan di tengah masyarakat.

Baca Juga  Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Pimpin Langsung Penertiban Baliho Tidak Berizin

Dukungan PDIP yang kuat memungkinkan Edy untuk menjangkau pemilih di luar batasan formal partai, terutama mereka yang terpengaruh oleh program-program sosial dan inisiatif kerakyatan yang telah dijalankan selama ini.

Edy juga memanfaatkan kekuatan komunikasi yang efektif, baik melalui media massa maupun media sosial, untuk menjangkau pemilih secara langsung.

Narasi yang dibangun adalah tentang keberanian, tekad, dan visi besar untuk Sumatera Utara, meski dengan modal politik yang relatif kecil. Siap melanjutkan “Sumut Bermartabat”.

*[Menyongsong Pilgub dengan Keyakinan]*

Tantangan terbesar yang dihadapi Edy Rahmayadi adalah bagaimana mengelola kampanye yang tetap kompetitif di tengah persaingan sengit dari lawan-lawan politiknya.

Namun, dengan soliditas PDIP, pengalaman sebagai petahana, dan strategi kampanye yang fokus pada isu-isu kerakyatan, Edy Rahmayadi tampaknya siap mengarungi samudra Pilgub Sumut, meski perahu politiknya berukuran lebih kecil.

Edy Rahmayadi dan tim kampanyenya perlu memastikan bahwa dukungan dari PDIP dapat dimaksimalkan untuk menarik suara dari berbagai segmen pemilih, terutama mereka yang terpinggirkan dan membutuhkan perubahan nyata.

Jika ini berhasil dilakukan, perahu dengan 26 kursi ini mungkin akan cukup kuat untuk menantang gelombang politik di Pilgub Sumut dan membawa Edy Rahmayadi menuju kemenangan *(Wartawan Kompetensi Utama Dewan Pers)*