Bunda Indah Ajak Warga Bersihkan Hati dan Akhlak Kita
3 min readINTIPOS | MEDAN – Ketua Majelis Taklim Halimah ( MTH) Indonesia Hj. Bunda Indah dalam tausiahnya mengatakan, untuk menjeput Ridho Allah dengan langkah niat yang tulus, itulah ridho Allah.
” Saya datang kesini untuk penyeru kebaikan mempersatukan umat” katanya dalam pengajian tersebut.
Bunda Indah mengatakan, jangan cuma datang, ngumpul tapi tidak dapat ilmu yang bermanfaat dari Bunda Indah itu suatu kerugian besar, ujar Bunda dalam tausiah nya di pengajian itu, yang di hadiri Ustad Muhammad Amri, Ustadz Sarbaini, Ustad Zuhaini, ibu- ibu Pengajian Miftahul Chairot dan MTH di Gg Saudara Denai Medan , Jumat ( 23/10/20).
Oleh karenanya, kalau mau mengenal Allah ada yang datang sebagai penyeru untuk kebaikan untuk memberikan ilmu yang bermaanfaat . Ambil satu atau dua kata ridho untuk berikan kepada anak- anak, suami dan keluarga kita ini sangat bermanfaat, ucap Bundah Indah yang juga Tokoh Wanita Nasional ini.
Menurut Bunda Indah berdakwah kemana- mana tidak dibiayai dan tidak pernah dibayar oleh siapapun, saya berdakwah ikhlas tidak ada kepentingan, tujuan dakwah ini , supaya ibu- ibu bisa membawa saya ke surga.
“Demi Allah kemanapun saya datang dan diundang tidak perlu dibayar, karna saya datang kemari untuk memberikan energi kebaikan kepada ibu- ibu, dan saya dapat pahala dari ibu dan jangan berfikiran yang jelek . Apalagi ini menjelang tahun Pilkada, banyak sekali orang memanfaatkan situasi hanya karna uang ” tegas bunda Indah.
Menurut Bunda Indah, kalau karna uang jangan bicara surga, kita bakal mati, dalam satu detik, hubungan kita sama Allah, yang selama ini tidak pernah kita mengenal Allah, begitu kita mati maka siksa kubur yang datang.
baca juga : Berusaha Lari Saat Digeledah, F-A Diamankan Personil Polsek Hinai
Bunda Indah menyampaikan, kalau kita takut mati maka kita pendusta itu, karna kita bukan milik kita, kita ini milik Allah bukan milik siapapun.
Makanya kemiskinan merajala akibat ulah kita, Allah menciptakan kemiskinan maupun kekayaan itu semua milik Allah. Yang miskin itu dikatakan miskin itu kembali pada taqwa dan imannya.
“Kalau dia tahu itu milik Allah tidak akan ada mengatakan dirinya miskin, orang yang miskin itu karna dia tidak mau bersyukur” ujarnya.
Nikmat Allah dan nafas yang diberikan pada hari ini Jumat berkah, banyak- banyak bersyukur.
Jadi ciri- ciri manusia bersyukur itu, dia tahu siapa dirinya, dan dia tahu tugasnya, dia datang kemanapun tujuannya hanya untuk Allah.
Untuk dapat berkah dan ridho sucikan tubuh kita, nafsu kita, jaga akhlah kita, diri kita, termasuk dalam berpakian pun harus kita jaga, bukan tempat kemiskinan itu kita hinakan diri kita, dimata Allah tidak ada manusia yang terhina dan miskin.
Saya juga pernah miskin , karna kemiskinan itu berdasarkan dari imam. Kalau kita sadar bertaqwa kepada Allah, bersujud kepada Allah, terasa ringan kemiskinan itu, ujarnya.
Saya datang ke kampung ini sangat senang dan bahagia,
tujuan saya hanya ingin mendekatkan diri dan saling menjalin tali silaturahmi untuk bagaimana supaya kita bisa berubah dalam diri kita, yaitu akhlak kita untuk menjeput ridho dan berkah Allah SWT .
baca juga : https://siberindo.co/25/10/2020/gempa-pangandaran-gegerkan-warga-sukabumi/
” Saya tidak kenal sama Bobby, dan tidak kenal dengan kedua- dua calon walikota dan wakil walikota. Saya mau Medan ini bisa berubah” pungkasnya.
Jika hidup kita mau berubah, rubah dulu diri kita, rumahtangga kita, akhlak kita, baru kita bisa melihat siapa diri kita. Mari kita bersatu, saling cinta, saling sayang karna Allah, jangan sedikit-sedikit menyalahkan pemerintah, sementara tidak ada berhak pemerintah menanggung dosa kita. Dosa kita adalah kesalahan kita sendiri.
Mengenal Allah ikutilah aturannya. Kalau hari ini masih Allah berikan kesempatan hidup dan tidak bertobat, maka corona ini akan digantikan oleh Allah yang lebih besar untuk menghancurkan bumi ini akibat dosa kita.
Bersihkan hati kita, Allah akan membukakan pintu selebar- lebarnya untuk memaafkan kita sebelum ajal itu datang , banyak- banyaklah bersyukur dan bertobat yaitu tobat nasuha, jelas Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama ( RKLA) Indonesia itu.
Acara pengajian yang berlangsung lancar yang dihadiri kaum ibu- ibu, dan diakhiri dengan zikir bersama langsung dipimpin bunda Indah. ( intipos /red)