Terjadi Kemacetan Parah di Jalintimsum Banyuasin

Intipos.com | Banyuasin - Sudah lebih 5 jam diruas Jalintimsum Palembang-Jambi mengalami kemacetan bahkan sudah sering terjadi diruas jalan itu bahkan sudah lama kok tak pernah ada solusi, ada apalah? Itu pertanyaan orang yang kesal diucapkan oleh Erma (42) saat ditemui wartawan media ini dilokasi terjebak macet di Simpang Pt. KSL Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan pagi tadi.

 

"Saya ini jelas tiba di sekolah, pada saya berangkat dari rumah pukul 06.00 wib pagi tadi, ini sudah pukul 09.00 wib baru sampai disini, sedangkan rumah saya di Betung, ini saja pakai kendaraan R2, andai saya naik taxi mungkin saya masih didepan rumah rumah kamu", ucapnya kesal. 

 

Kemacetan secara total diruas jalintimsum Banyuasin ini dampak dari penanaman Pipa Gas milik Pertagas yang diwilayah Kelurahan Betung dan Rimba Asam Kecamatan Betung yang dikerjakan secara tidak profesional, sambung Hendri supir ekspedisi Jakarta-Jambi.

 

" Ya saya sudah lebih 5 jam nongkrong dijalan ini, saya sempat tertidur lagi didalam mobil ini, masih juga belum bergeser dari tempat, gimana sih kok tidak ada solusi supaya arus kendaraan ini bisa jadi lancar", keluhnya pasrah.

 

Hal serupa dikeluhkan Kiki (26) yang mengaku sebagai warga Musi Banyuasin ini terpaksa rela kena sanksi pimpinannya, karena ini sudah pukul 09.00 lebih masih terjebak macet di Betung dan saya tadi mulai masuk kota Betung sekitar pukul 06.00 wib dan masih belum bergeser juga bus yang ditumpangi, terangnya bingung.

 

Akibat ditepi ruas jalintimsum Palembang-Jambi itu ada galian untuk menanam Pipa Gas, sehingga kendaraan tidak bisa turun berm, ditambah ada ikan hingga tadi malam, sehingga arus kendaraan dari tiga arah Betung-Sekayu, arah Betung-Jambi dan Betung-Palembang telihat kendaraan mengular hingga puluhan kilometer.

Pantauan dilokasi penyebab kemacetan dampak dari pengerjaan pemasangan Pipa Gas milik Pertagas oleh pekerja subkontraktor dari Pt. Rekind yang lokasi galianya dipinggir jalan aspal, selain sangat minim petugas terkait untuk mengatur arus lalulintas ditambah ada hujan dan tidak ada jalan alternatif. (Zulkarnain/waluyo)