15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

8.000 Hewan Ternak Sembuh dari PMK, Edy Rahmayadi Salurkan Lagi 10 Ribu Vaksin PMK Serentak di Sumut

2 min read
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

DELISERDANG | Intipos.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyalurkan 10 ribu vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara serentak ke kabupaten/kota di Sumut. Hal tersebut diharapkan dapat mempercepat penanganan PMK yang menyerang ternak di daerah ini.

Total vaksin yang sudah tiba di Sumut sebanyak 11.600 vaksin. Sebanyak 1.600 vaksin tahap pertama sudah lebih dulu disalurkan ke daerah dan saat ini disalurkan 10.000 lagi secara serentak ke daerah kabupaten/kota.

“Hari ini serentak kita bagikan dan lakukan vaksin, dan saya akan mengajukan kembali vaksin, ” kata Edy Rahmayadi saat meninjau vaksinasi PMK di Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Jumat (8/7). Turut hadir Wakil Bupati Deliserdang Yusuf Siregar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Azhar Harahap.

Edy menegaskan, kebutuhan kurban Sumut mencukupi. Saat ini tersedia stok 70 ribu ekor hewan kurban. Sementara kebutuhan hewan kurban di daerah ini sekitar 35 ribu sampai 40 ribu ekor saja.

Baca Juga  Camat se-Kabupaten Asahan Studi Tiru ke Pemerintah Kota Cimahi

“Sumut masuk provinsi keempat terbesar terpapar PMK, di Sumut dari 33 kabupaten/kota ada 19 kabupaten yang sudah terpapar, paling parah di Batubara, kita sudah 14 ribu terpapar, ada 8.000 sembuh dan 17 ekor mati, ” kata Edy.

Disampaikan juga, hewan ternak yang tertular kebanyakan masih dalam kategori yang ringan dan sedang. Sedangkan yang terpapar kategori berat masih minim sekali.

“Kalau binatang itu sudah kena sakit berat dia harus dimatikan, tetapi ada pengganti, nanti dicatat dan sampai saat ini Sumut untuk kategori yang berat minim sekali,” kata Edy.

Mengenai pemotongan kurban, Edy juga mengimbau agar pemotongan lebih baik dilakukan di tempat pemotongan hewan. Hal itu dilakukan agar PMK tidak tersebar luas.

Para peternak juga diingatkan agar tidak sembarangan membeli obat untuk diberikan ke ternaknya. Karena pemerintah akan memberikan obat-obatan untuk ternak yang terserang PMK.

“Ada obat-obatan berupa antibiotik walaupun terbatas itu sudah tersebar, kita tidak memperjualbelikan, untuk itu peternak jangan sembarangan beli, kita siapkan, jangan gegabah jangan panik, kita akan turun, sudah kita sebarkan ini,” kata Edy.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Pelantikan dan Pelatihan Relawan Damkar Siantar Tahun 2024

Pada kesempatan itu, Edy juga ikut menyuntikan vaksin langsung, namun tetap dibantu dokter hewan. Juga meninjau kondisi sapi dan peternakan milik warga setempat.

Rizky Adriandi, peternak dari Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Deliserdang, menyatakan sepakat dengan apa yang disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi. Dirinya juga akan mengikuti imbauan gubernur untuk tidak membeli obat-obatan secara sembarangan.

“Selama PMK ini, kita harap ada solusi supaya PMK cepat berakhir, tapi Alhamdulillah, pemerintah sudah mulai memberikan solusi, mudah-mudahan ini cepat berkahir, ” kata Rizky.

Rizky mengaku PMK tidak terlalu memengaruhi penjualan hewan ternaknya. Pada musim kurban ini Ia sudah menjual banyak sapinya tanpa kendala. “Pengaruhnya pasti ada, cuman Alhamdulillah, karena sapi kita sehat jadi tak bermasalah besar,” katanya. (RR)